digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Iin Apriliani
PUBLIC Irwan Sofiyan



BAB 2 Iin Apriliani
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Iin Apriliani
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Iin Apriliani
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 5 Iin Apriliani
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Iin Apriliani
PUBLIC Irwan Sofiyan

Peroksidase merupakan enzim yang banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang, salah satunya sebagai komponen kit diagnostik berbasis Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Enzim ini berperan dalam reaksi perubahan warna untuk menentukan apakah sebuah analit ada atau tidak ada di dalam sampel. Saat ini peroksidase yang digunakan dan tersedia secara komersial berasal dari umbi tanaman horseradish yang tumbuh di wilayah yang beriklim dingin. Padahal terdapat tanaman lain yang berpotensi sebagai sumber isolasi peroksidase, yakni lobak putih. Tanaman ini merupakan tanaman hortikultura yang berasal dari China yang kemudian menyebar luas ke berbagai negara termasuk Indonesia dan umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk dikonsumsi sebagai makanan dan obat tradisional. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa lobak putih memiliki kandungan peroksidase yang paling tinggi diantara bagian – bagian tanaman anggota family Brassicaceae lainnya. Penelitian ini dilakukan dalam rangkamengembangkan metode pemurnian peroksidase dari lobak putih (white radish peroxidase / WRP) dengan menggunakan polietilen glikol (PEG). Lebih spesifik penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh berat molekul dan konsentrasi PEG terhadap pengendapan peroksidase pada ekstrak lobak putih. Pada penelitian ini digunakan tiga jenis PEG, yaitu PEG dengan berat molekul 400, 4000 dan 6000, masing – masing dengan konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80% untuk mengendapkan peroksidase dan komponen – komponen protein lain yang terdapat pada ekstrak lobak putih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PEG 400 memiliki kemampuan yang rendah untuk mengendapkan komponen protein yang terdapat di dalam ekstrak lobak putih dan peroksidase cenderung berada pada supernatan. Selanjutnya diketahui pula bahwa PEG 4000 dan 6000 memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mengendapkan komponen protein pada ekstrak lobak putih dengan konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan dengan PEG 400, pengendapan dengan PEG 4000 dan 6000 menghasilkan peroksidase yang cenderung berada di bagian endapan. Berdasarkan hasil percobaan ini, kemudian dirancang metode isolasi dengan beberapa kombinasi PEG 400 dan PEG 6000 dan hasilnya menunjukkan bahwa isolasi dengan menggunakan kombinasi PEG 400 20% dan kemudian PEG 6000 30% menghasilkan peroksidase dengan aktivitas spesifik tertinggi dibandingkan dengan hasil isolasi dengan kombinasi lainnya.