Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan faktor yang penting dalam kegiatan
operasi industri migas. Untuk menjamin faktor ini, Kegiatan perawatan pada setiap peralatan
perlu dilakukan. Salah satu jenis peralatan yang dapat gagal dan memberikan kerugian yang
signifikan adalah peralatan bertekanan. Oleh karena itu, inspeksi berbasis risiko (RBI) harus
dilakukan pada peralatan-peralatan ini agar kegiatan perawatan menjadi tepat sasaran dan
dilakukan dengan efektif.
Tugas sarjana ini akan membahas tentang proses penghitungan risiko berdasarkan
standar API 581 edisi 2016 pada peralatan-peralatan bertekanan pada salah satu anjungan
lepas pantai. Peralatan tersebut adalah D-1501 yang merupakan pemisah produksi, D-1502
yang merupakan pemisah uji, dan D-1503 yang merupakan sour water flash drum. Nilai
kemungkinan kegagalan (POF) yang didapat adalah 1,14 × 10-4 pada D-1501, 1,09 × 10
pada D-1502, dan 2,80 × 10-4 pada D-1503, sedangkan nilai konsekuensi kegagalan (COF) yang didapat adalah 34887,06 m2 pada D-1501, 8673,943 m2pada D-1502, dan 1809,29 m
pada D-1503. Tingkat risiko pada D-1501 termasuk dalam golongan 2E yang merupakan
kategori risiko menengah atas, sedangkan pada D-1502 dan D-1503 termasuk dalam
golongan 2D yang merupakan kategori risiko menengah bawah.
Perencanaan inspeksi dilakukan berdasarkan tingkat risiko pada masing-masing
peralatan. Pada D-1501, inspeksi dilakukan dengan selang waktu 2 tahun sekali, sedangkan
pada D-1502 dan D-1503 dilakukan dengan selang waktu 3 tahun sekali, dengan inspeksi
pada masing-masing peralatan menggunakan kategori D pada penipisan dan kerusakan
eksternal dan kategori C pada SCC. Dengan inspeksi ini, tingkat risiko pada D-1501 akan
berkurang sebesar 92%, sedangkan D-1502 dan D-1503 akan berkurang sebesar 82% jika
dibandingkan dengan tanpa inspeksi selama 10 tahun ke depan.