digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan faktor yang penting dalam kegiatan operasi industri migas. Untuk menjamin faktor ini, Kegiatan perawatan pada setiap peralatan perlu dilakukan. Salah satu jenis peralatan yang dapat gagal dan memberikan kerugian yang signifikan adalah peralatan bertekanan. Oleh karena itu, inspeksi berbasis risiko (RBI) harus dilakukan pada peralatan-peralatan ini agar kegiatan perawatan menjadi tepat sasaran dan dilakukan dengan efektif. Tugas sarjana ini akan membahas tentang proses penghitungan risiko berdasarkan standar API 581 edisi 2016 pada peralatan-peralatan bertekanan pada salah satu anjungan lepas pantai. Peralatan tersebut adalah D-1501 yang merupakan pemisah produksi, D-1502 yang merupakan pemisah uji, dan D-1503 yang merupakan sour water flash drum. Nilai kemungkinan kegagalan (POF) yang didapat adalah 1,14 × 10-4 pada D-1501, 1,09 × 10 pada D-1502, dan 2,80 × 10-4 pada D-1503, sedangkan nilai konsekuensi kegagalan (COF) yang didapat adalah 34887,06 m2 pada D-1501, 8673,943 m2pada D-1502, dan 1809,29 m pada D-1503. Tingkat risiko pada D-1501 termasuk dalam golongan 2E yang merupakan kategori risiko menengah atas, sedangkan pada D-1502 dan D-1503 termasuk dalam golongan 2D yang merupakan kategori risiko menengah bawah. Perencanaan inspeksi dilakukan berdasarkan tingkat risiko pada masing-masing peralatan. Pada D-1501, inspeksi dilakukan dengan selang waktu 2 tahun sekali, sedangkan pada D-1502 dan D-1503 dilakukan dengan selang waktu 3 tahun sekali, dengan inspeksi pada masing-masing peralatan menggunakan kategori D pada penipisan dan kerusakan eksternal dan kategori C pada SCC. Dengan inspeksi ini, tingkat risiko pada D-1501 akan berkurang sebesar 92%, sedangkan D-1502 dan D-1503 akan berkurang sebesar 82% jika dibandingkan dengan tanpa inspeksi selama 10 tahun ke depan.