digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yosia Azarya
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

COVER Yosia Azarya
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Yosia Azarya
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Yosia Azarya
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Yosia Azarya
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Yosia Azarya
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Yosia Azarya
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Yosia Azarya
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Korosi merupakan masalah yang paling umum dalam penggunaan baja karbon rendah di industri. Luasnya bidang penggunaan, sifat mekanis yang baik, serta harga yang murah menjadi alasan untuk tetap menggunakan baja karbon rendah dibandingkan dengan stainless steel. Salah satu cara pencegahan terjadinya korosi adalah dengan penggunakan coating yang berasal dari material inorganik. Geopolymer berbasis fly ash berpotensi untuk digunakan sebagai coating pada baja karbon rendah, terlebih ketersediaan fly ash yang melimpah di Indonesia. Selain itu nanoselulosa dan kitosan sebagai coupling agent dapat dimanfaatkan sebagai paduan geopolimer untuk meningkatkan performa dari coating geopolimer yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan korosi dari geopolimer sebagai pelapis baja karbon rendah serta pengaruh dari paduan terhadap ketahanan korosi. Dari hasil karakterisasi X-Ray Fluoresence dapat disimpulkan fly ash yang digunakan untuk prekursor geopolimer merupakan fly ash kelas F. Fly ash diaktivasi dengan larutan aktivator alkali menghasilkan geopolimer, ditunjukkan oleh material yang mengalami setting dan uji X-Ray Diffraction yang menunjukkan senyawa karakteristik geopolimer, yaitu Quartz dan Mullite. Nanoselulosa disintesis dari sekam padi dengan metode hidrolisis asam. Ketahanan korosi ST-37 yang dilapisis geopolimer dan paduannya diuji dengan método imersi dan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). Hasil pengujian imersi menunjukkan bahwa spesimen baja karbon rendah yang dilapis dengan coating geopolimer dan paduannya tidak mengalami korosi namun terdapat fenomena leaching larutan aktivator sisa yang tidak bereaksi sehingga nilai laju korosi yang didapatkan buruk karena laju korosi didasarkan pada penghitungan berat yang hilang. Coating geopolimer yang menggunakan kitosan sebagai coupling agent (G-K) menunjukkan nilai impedansi paling tinggi dan memiliki antarmuka substrat-coating terbaik yang minim void dan ikatan yang baik karena adanya interlocking antara substrat dan coating. Baja karbon rendah yang dilapisi coating geopolymer memiliki impedansi di atas 10.000 ? pada frekuensi 0,1 Hz. Penggunaan nanoselulosa pada coating geopolimer menurunkan jumlah porositas yang terlihat pada hasil SEM. Bedasarkan pengujian korosi pada larutan artificial brine, maka dapat disimpulkan penggunaan kitosan pada coating geopolimer memiliki hasil yang paling baik dalam meningkatkan ketahanan korosi baja karbon rendah ST-37.