digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Investasi pada pasar modal pada saat sekarang menjadi hal yang menarik bagi masyarakat. Selain digunakan untuk menabung, investasi pasar modal juga memberikan potensi keuntungan lebih banyak dibandingkan menabung di bank. Perkembangan pasar modal juga dapat terlihat dengan meningkatnya jumlah investor dari tahun ke tahun, setidaknya jumlah investor pada tahun 2018 meningkat 44,24% dari tahun sebelumnya. Kondisi pasar modal Indonesia mengalami peningkatan secara umum, ini tergambar dengan pergerakan IHSG yang terus meningkat, sehingga investasi di pasar modal memberikan keuntungan yang cukup baik bagi investor. Pergerakan harga di pasar modal dipengaruhi oleh tingkat daya beli pasar, kondisi ekonomi global, kebijakan pemerintah dan kinerja perusahaan, ini menjadikan investasi saham memiliki risiko bagi investor. Pengetahuan tentang saham dan risiko adalah sesuatu yang penting dan perlu dimiliki oleh investor atau calon investor. Hal ini membuat investor masih memiliki kekhawatiran dalam investasi bahkan mengalami kerugian akibat kurangnya pemahaman dalam berinvestasi. Melalui penelitian ini, penulis menganalisa beberapa alternatif pilihan portfolio yang digunakan dalam mengelola investasi saham. Saham yang digunakan tergabung dalam indeks LQ45 periode Februari-Juli 2019 yang memiliki nilai kapitalisasi pasar terbesar. 10 saham yang dipilih adalah ASII, TLKM, UNVR, BMRI, GGRM, BBNI, BBCA, ICBP, BBRI, dan HMSP. Data historical yang digunakan adalah data imbas hasil bulanan dalam 5 tahun pada Januari 2014 hingga Desember 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori optimalisasi Markowitzs. Kombinasi portofolio yang dibentuk terdiri dari satu portofolio dengan Equally-weighted, satu portofolio optimal risky, dan 28 portofolio dalam efficient frontier. Portofolio yang paling optimal dalam effient frontier adalah portofolio yang menghasilkan ekspektasi keuntungan yang tertinggi dengan nilai resiko yang rendah, serta nilai Sharpe Ratio yang paling tinggi untuk menilai kinerja terbaik. Berdasarkan 30 alternatif kombinasi portfolio, didapatkan pilihan portfolio (10) terbaik memiliki Sharpe Ratio maksimum 5.7315 dengan komposisi saham dengan komposisi HMSP 15.17%, GGRM 18.93%, BBCA 35.74 %, ICBP 6.09%, dan BBRI 24.07% dengan nilai expected return 35.03% dengan nilai resiko 4.89%. Sehingga Portfolio (10) dapat menjadi referensi bagi investor dalam mengelola investasi khususnya dalam saham.