Perpustakaan Digital ITB

Kurangnya efisiensi dari proses pewarnaan dalam pembuatan tekstil yang menghasilkan residu pewarna dalam jumlah banyak menyebabkan pembuangan langsung pewarna ke dalam air sungai sehingga mencemari lingkungan. Diantara residu yang mencemari lingkungan, terdapat pewarna organik sintetik dalam jumlah yang cukup banyak. Oleh karena itu dibutuhkan penanganan air limbah yang dapat menghilangkan pewarna organik sintetik tersebut. Advanced Oxidation Processes (AOPs) menerima perhatian khusus di bidang ini dikarenakan kemampuannya dalam menghasilkan hidroksil radikal dengan kemampuan oksidasi yang tinggi dan dapat mengurai pewarna organik menjadi senyawa seperti CO2 dan H2O. Diantara jenis AOPs, reaksi Fenton menjadi pilihan yang menarik karena memiliki keuntungan seperti efisiensi degradasi yang tinggi, proses yang mudah dan murah, dan dapat digunakan secara umum. Namun, rentang pH kerja yang kecil (2,5 – 4) melimitasi penggunaan Fenton homogen. Proses tersebut juga menghasilkan endapan ferric oxide. Katalis Fenton heterogen telah banyak dikembangkan, namun efisiensi oksidasi pada pH diatas 4 masih kurang memuaskan. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan baru dari sistem Fenton dengan efisiensi oksidasi yang tinggi dan rentang pH kerja yang lebar. Studi ini meneliti kegunaan dari limbah geram gerinda yang sering diabaikan berdasarkan hipotesis bahwa terbentuknya struktur core-shell pada partikel dapat meningkatkan siklus Fe(III)/Fe(II) pada sistem Fenton dan meneliti kemampuan degradasi katalitik partikel tersebut menggunakan model metilen biru dengan perbandingan Fenton heterogen Fe3O4. Hasil SEM dan XRD menunjukan bahwa limbah geram gerinda menghasilkan morfologi berbentuk bola dengan structure Fe/Fe2O3 core-shell. Observasi visual dan hasil UV-Vis menunjukan bahwa konsentrasi optimum Fe/Fe2O3 core-shell adalah 0,09% (w/v) dan partikel tersebut memiliki kemampuan degradasi katalitik yang lebih baik dibanding Fenton heterogen Fe3O4.