digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Afif Hamzens
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Belakangan ini, genting berbahan logam lebih sering digunakan dibandingkan genting berbahan keramik karena lebih murah dan ringan. Karakteristik ini cocok untuk konstruksi baja ringan yang juga semakin umum digunakan. Sayangnya logam memiliki sifat penyerap kalor yang baik, sehingga berpengaruh langsung terhadap kenaikan temperatur dalam bangunan. Hal ini, ditambah dengan kondisi Indonesia yang beriklim tropis, menyebabkan kenyamanan termal yang buruk di dalam bangunan. Masyarakat Indonesia cenderung menggunakan teknologi pendingin seperti Air Conditioner (AC) sebagai solusi pilihan, namun teknologi ini menyerap energi listrik terlalu besar. Maka, diajukan bentuk solusi yang lebih ramah energi berupa teknologi cool roof menggunakan lapisan reflektor berpigmen. Lapisan ini berfungsi merefleksikan gelombang near-infrared (NIR), bagian spektrum sinar matahari dengan rentang panjang gelombang 800 nm – 2500 nm yang membawa energi berupa kalor. Pada tugas akhir ini, telah dibuat lapisan reflektor berpigmen warna gelap dengan reflektansi gelombang NIR yang lebih tinggi. Penelitian ini menggunakan kombinasi campuran oksida logam berupa Fe2O3, SiO2, TiO2, dan Al2O3 sebagai penyusun lapisan. Lapisan disintesis menggunakan metode dispersi solid-liquid untuk mencampurkan oksida logam kedalam binder berupa resin poliester. Telah dibuat beberapa lapisan dengan variasi komposisi massa oksida logam untuk mendapatkan reflektansi gelombang NIR terbesar. Karakterisasi refleksi gelombang NIR pada permukaan lapisan menggunakan NIR Spectrometer. Pengukuran aliran kalor dari sinar matahari ke permukaan sisi dalam genting dilakukan terhadap tiga sampel lapisan dengan nilai reflektansi terbaik, yang diaplikasikan di atas permukaan genting logam berpasir, menggunakan pyranometer dan sistem maket uji. Hasil pengukuran menunjukkan reflektansi gelombang NIR terbesar, yaitu 55,7%, diperoleh dari komposisi massa 70% Fe2O3, 12,5% Al2O3, 12,5% TiO2, dan 5% SiO2. Hasil pengukuran menggunakan maket uji menunjukkan genting dengan lapisan bernilai reflektansi tertinggi mampu menahan laju aliran kalor ke permukaan sisi dalam genting logam sebesar 38 menit lebih lama dibandingkan genting tanpa lapisan dengan perbedaan rata-rata temperatur kedua permukaan genting sebesar 2°C. Pengukuran dengan maket uji juga menunjukkan kemampuan penahanan aliran kalor yang lebih baik untuk genting dengan ketebalan yang lebih besar berdasarkan data temperatur di intensitas iradiasi yang sama.