digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Didit Agus Priyanto
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Didit Agus Priyanto
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Didit Agus Priyanto
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Didit Agus Priyanto
PUBLIC Alice Diniarti



BAB 5 Didit Agus Priyanto
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Didit Agus Priyanto
PUBLIC Alice Diniarti

Burung mendapatkan gaya angkat dan gaya dorong dari kepakan sayapnya. Fenomena tersebut memberikan inspirasi untuk menciptakan mesin penghasil gaya dorong dengan kepakan sayap. Kepakan sayap burung adalah fenomena yang kompleks karena melibatkan interaksi struktur sayap dan fluida. Pembentukan gaya dorong oleh model sayap dengan gerakan plunging dapat dikaji dengan metode komputasi yang menyelesaikan kopel antara pergerakan fluida dan deformasi struktur. Sayap burung disederhanakan menjadi pelat datar yang digerakkan secara vertical (plunging) dengan kondisi engsel dan jepit pada ujung depan pelat (leading edge). Selama gerakan down-stroke, aliran udara ditarik oleh gerakan permukaan sayap sampai akhir gerakan dan kemudian sesaat pada gerakan upstroke aliran udara didorong oleh permukaan akibat fleksibilitas struktur sayap ke arah belakang, sebagai akibatnya dihasilkan gaya dorong. Besar gaya dorong yang dihasilkan dipengaruhi oleh frekuensi gerakan plunging. Gaya dorong meningkat dengan meningkatnya frekuensi plunging dan mencapai harga maksimum pada harga frekuensi tertentu.