digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Aloe vera Barbandensis Miller merupakan salah tumbuhan herbal yang digunakan untuk menyembuhkan luka. Molekul biologi aktif di dalam gel A. vera seperti aloin dan manosa telah terbukti dapat mempercepat proses penutupan dan penyembuhan luka. Namun, sebagai bahan nutrasetikal, gel A. vera memiliki kekurangan dalam mencapai nilai fungsionalnya karena ketidakstabilan struktur kimia, rendahnya kelarutan, serta rendahnya bioavaibilitas di dalam tubuh. Nanoparticle delivery vehicle merupakan teknologi yang dapat meningkatkan kelarutan, penghantaran, serta penangkapan komponen nutrasetikal dalam tubuh sehingga diharapkan mampu meningkatkan performansi fungsional komponen gel A. vera. Penggunaan kitosan pada sistem ini memiliki keunggulan murah, biodegradabel, biokompatibel, dan mukoadesif yang memfasilitasi penetrasi obat. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menyintesis nanopartikel kitosan-gel A. vera (CNP-AVG) dan untuk mengetahui kemampuannya dalam mempercepat regenerasi sirip ekor zebrafish dibandingkan dengan nanopartikel kitosan (CNP) dan bubuk gel ekstrak A. vera (AVG). Metode yang digunakan untuk menyintesis CNP-AVG adalah metode gelasi ionik dengan tripolifosfat (TPP). CNP-AVG dikarakterisasi ukuran, kestabilan, morfologi partikelnya menggunakan particle size analyzer (PSA), zetasizer, dan scanning electron microscope (SEM) serta interaksi antara CNP dan AVG dievaluasi menggunakan spektrofotometer Fourier-transform infrared (FTIR), Profil perilisan obat oleh CNP-AVG dilakukan secara in vitro dengan metode difusi membran dan efisiensi enkapsulasi AVG oleh CNP dihitung berdasarkan total senyawa fenol yang terkandung dalam CNP-AVG yang diukur menggunakan metode Folin-Ciocalteu. Untuk menguji regenerasi ekor sirip, zebrafish dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan kemudian diamputasi ekornya dan diimersikan dalam larutan yang mengandung 100 mg/L AVG, CNP, CNP-AVG serta air sebagai kontrol perlakuan. Pengamatan pertumbuhan blastema pada bidang amputasi ekor dilakukan hingga hari ke-4 pasca amputasi lalu dilakukan pengukuran ekspresi gen pada tingkat mRNA yang terlibat pada regenerasi sirip ekor menggunakan RT-qPCR. Signifikansi hasil penelitian diuji menggunakan ANOVA one way variance dilanjutkan uji Tukey dengan p<0,05 menggunakan software R studio 3.4.4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CNP-AVG berhasil disintesis dengan diameter 104-144±9.07 nm, nilai PDI 0.380±0.070, zeta potensial 25.9±0.7 mV, bentuk morfologi bulat dan presentase enkapsulasi ekstrak gel A. vera sebesar 72,09±7,08% dengan total fenol yang terkandung 3,28 ?g GAE/mg AVG. Uji rilis obat secara in vitro menunjukkan bahwa ekstrak AVG dirilis lebih cepat dari CNP-AVG pada PBS pH 4 dibandingkan dengan PBS pH 7,4. Uji regenerasi ekor zebrafish dengan perlakuan CNP-AVG menghasilkan pertumbuhan blastema paling panjang serta pembentukan pola kerangka sirip ekor dan angiogenesis lebih cepat dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Selain itu, analisis ekspresi gen pada blastema akibat perlakuan CNP-AVG dan CNP menunjukkan adanya peningkatan secara signifikan ekspresi gen yang terlibat pada jalur regenerasi sirip seperti shha, bmp2b, igf1a, col1a2 dan penurunan ekspresi gen inhibitor regenerasi sirip wnt5b. CNP berkontribusi dalam meningkatkan kemampuan AVG dalam regenerasi ekor zebrafish sebagai drug delivery vehicle. Dengan demikian, penggunaan CNP-AVG yang diharapkan dapat meningkatkan kestabilan dan bioavaibilitas AVG telah berhasil dilakukan. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan CNP-AVG dalam meningkatkan regenerasi sirip ekor zebrafish melalui proliferasi blastema dan pembentukan tulang sirip ekor zebrafish yang lebih lebih cepat, sehingga CNP-AVG dapat dijadikan sebagai kandidat drug delivery vehicle yang dalam penyembuhan luka.