digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Setelah krisis keuangan Asia pada tahun 1997, penerapan tata kelola perusahaan di Indonesia diperlukan untuk perusahaan yang terdaftar di Indonesia. Tata kelola perusahaan diperlukan untuk mengatur dan mengendalikan hubungan antara manajemen organisasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Berdasarkan pada (Deakin ad Konzelmann, 2004) penghancuran perusahaan seperti Adelfa, Tyco, dan WorldCom sebagian besar disebabkan oleh tata kelola perusahaan yang kurang baik. Pembentukan sistem pemerintahan yang efektif membuat kepentingan manajer dan pemilik pada tujuan yang sama (Fama dan Jensen, 1983). Oleh karena itu, penelitian ini menyelidiki hubungan antara tata kelola perusahaan dan kinerja perusahaan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data panel dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015-2017. Untuk mencapai tujuan digunakan regresi linier berganda dengan Return on Asset (ROA) sebagai indikator dari kinerja perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ownership concentration(p-value = 0.082)** memiliki korelasi positif dengan kinerja perusahaan. Di sisi lain, Jumlah pension tentara atau polisi didalam jajaran direksi (p-value = 0.0097)* di suatu perusahaan memiliki korelasi negatif dengan kinerja perusahaan.