Zerlinda Nur Fauzia, 19016235.pdf?
PUBLIC Taupik Abidin 2019 SK PP Zerlinda Nur Fauzia [19016235] - Full Text.pdf
PUBLIC Abdul Aziz Ariarasa
Perencanaan produksi adalah salah satu tahapan penting sebelum memulai kegiatan produksi. Waktu penyelesaian produk harus dihitung oleh perusahaan. Keterlambatan dalam produksi akan membuat perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan akibatnya akan mengurangi kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. Namun, jika produksi dapat diselesaikan terlalu dini dari tanggal jatuh tempo yang ditentukan, biaya penyimpanan juga akan meningkat. Dalam membuat perencanaan produksi yang tepat, ramalan yang akurat diperlukan untuk mencegah kelebihan atau jumlah produksi yang tidak mencukupi, setelah menghitung ramalan kemudian membuat perencanaan produksi yang tepat melalui perencanaan aggregat.
PT.Rekayasa Agri Utama (RAU) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri agribisnis, yang di dirikan untuk memproduksi dan mendistribusikan mikroba probiotik dengan merek dagang SIMBA. Saat ini, PT.RAU menghadapi penumpukan inventaris karena belum memiliki sistem penjadwalan produksi yang baik serta sistem peramalan permintaan. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan sistem peramalan permintaan yang sesuai pada produk Degra Simba di PT.RAU serta menentukan kuantitas sekali produksi.
Untuk menentukan sistem peramalan yang sesuai dengan PT.RAU, penelitian ini menggunakan metode peramalan permintaan yang termasuk dalam kategori analisis deret waktu. Setiap metode peramalan permintaan di bandingkan dengan permintaan sebenarnya, sehingga dapat ditentukan metode yang paling sesuai dengan PT. RAU yaitu metode yang memiliki nilai kesalahan yang terkecil. Setelah menentukan metode peramalan yang paling sesuai, selanjutnya untuk mengatasi masalah penumpukan inventaris penelitian ini juga membuat perencanaan aggregate untuk perusahaan menggunakan strategi yang memiliki biaya terendah.
Hasil penelitian menunjukan bahwa metode peramalan yang paling sesuai dengan PT.RAU adalah metode rata-rata bergerak karena metode tersebut memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Dengan menggunakan model tersebut, mengindikasikan bahwa data permintaan pada Degra Simba tidak memiliki tren maupun musim. Penumpukan persediaan yang terjadi di perusahaan dapat diatasi dengan membuat perencanaan aggregate dengan menggunakan strategi perencanaan aggregate yang memiliki biaya terendah yaitu adalah strategi pemrograman linier. Dengan menerapkan strategi pemrograman linier PT. RAU dapat menghemat Rp230.709.900.