Peningkatan layanan internet dan pengguna telepon seluler telah mengubah industri
pembayaran tradisional dengan lebih fokus melibatkan teknologi dalam model
bisnis.Fintech atau teknologi keuangan adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan kombinasi layanan keuangan yang menghadirkan jenis baru layanan
keuangan dan teknologi seperti ponsel dan internet of things (IOT) (Kim, Park,
Choi, & Yeon, 2015). Selain itu, diperkirakan bahwa dari 2016 hingga 2021,
transaksi non tunai akan tumbuh pada tingkat 12,7 CAGR dengan pasar negara
berkembang tumbuh lebih tinggi lagi pada 21,6% CAGR. Saat ini, pasar negara
berkembang membuat hingga sepertiga dari total transaksi global non-tunai dan
pada tahun 2021 diperkirakan akan menyumbang setengah dari transaksi global.
Asia diharapkan sebagai pemimpin dalam pertumbuhan karena akan memiliki
pertumbuhan 28,8% CAGR dari 2016 hingga 2021. Transaksi e-wallet pada 2016
diperkirakan sekitar 41,8 miliar atau 8,6% dari transaksi non-tunai global (BNP
Paribas, 2018).
Mengingat prediksi kenaikan layanan teknologi keuangan seperti pembayaran
mobile, masih ada beberapa penelitian tentang penggunaan berkelanjutan dalam
sistem pembayaran mobile. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor
yang mempengaruhi niat penggunaan berkelanjutan dari layanan pembayaran
mobile di kalangan generasi Z di Kota Bandung. Berasal dari UTAUT sebagai
landasan penelitian. Penelitian ini juga menambahkan literatur tentang risiko yang
dirasakan dan motivasi hedonis. Model penelitian memiliki sampel 479
koresponden menggunakan layanan pembayaran mobile dan dianggap sebagai
generasi Z yang tinggal di Kota Bandung. Hasilnya menunjukkan bahwa ekspektasi
kinerja, motivasi hedonis, dan pengaruh sosial memiliki dampak positif yang
signifikan terhadap niat penggunaan berkelanjutan dari layanan pembayaran
bergerak di kalangan generasi Z di Kota Bandung. Sementara itu, ekspektasi upaya
dan risiko yang dirasakan tidak memiliki efek yang cukup besar.