digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Arsyil Zahra
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Arsyil Zahra
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Arsyil Zahra
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Arsyil Zahra
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Arsyil Zahra
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Arsyil Zahra
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Arsyil Zahra
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 7 Arsyil Zahra
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Arsyil Zahra
PUBLIC Alice Diniarti

Kebudayaan tepi sungai di kota Palembang telah terbentuk sejak pemerintahan Sriwijaya hingga sekarang. Sungai Musi sebagai kawasan yang memiliki nilai, tradisi, dan peninggalan sejarah, memiliki potensi kepariwisataan di Kota Palembang. Budaya tepi air dan objek wisata yang menyebar di sepanjang Sungai Musi dapat menjadi daya tarik dalam perancangan hotel terapung. Permasalahan perancangan adalah bagaimana merancang sebuah hotel terapung di tepi sungai tanpa merubah pola budaya tepi air yang telah terbentuk pada kawasan tersebut. Tujuan perancangan hotel terapung antara lain: Merancang hotel terapung yang menciptakan atmosfer permukiman tepi sungai sebagai citra hotel terapung, merancang fasilitas hotel terapung yang menghubungkan antar kawasan objek wisata di tepi sungai Musi. Merancang hotel terapung dengan pendekatan cultural ecology sebagai metode eksplorasi potensi alam dan budaya setempat menjadi gagasan dalam perwujudan arsitektur perancangan hotel terapung. Steward (1972), menciptakan dan membayangkan istilah ekologi budaya sebagai metodologi untuk memahami cara manusia beradaptasi dengan berbagai konteks lingkungan. Terdapat tiga tahapan yang dilakukan antara lain mendokumentasikan teknologi dan metode yang digunakan untuk mengeksplorasi lingkungan. Melihat pola perilaku manusia atau budaya yang terkait dengan penggunaan lingkungan. Dan Menganalisis seberapa banyak pola-pola perilaku dipengaruhi aspek lain dari perilaku budaya. Dalam tahapan ini akan ditinjau berdasarkan unsur lingkungan fisik, budaya dan biologi. Hasil penelitian ini akan ditemukan suatu bentuk adaptasi pada lingkungan binaan yang menghasilkan karakteristik bangunan pada kawasan tersebut. Kemudian karakteristik ini ditranspormasikan dalam bentuk perancangan hotel terapung.