digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Alkautsar Purnama Agung
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Alkautsar Purnama Agung
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 1 Alkautsar Purnama Agung
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 2 Alkautsar Purnama Agung
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 3 Alkautsar Purnama Agung
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 4 Alkautsar Purnama Agung
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 4 Alkautsar Purnama Agung
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 4 Alkautsar Purnama Agung
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 4 Alkautsar Purnama Agung
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 5 Alkautsar Purnama Agung
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 6 Alkautsar Purnama Agung
PUBLIC Dedi Rosadi

PUSTAKA Alkautsar Purnama Agung
PUBLIC Dedi Rosadi

Daerah penelitian terletak di sekitar Kompleks Gunungapi Sunda (KGS) dan Gunung Manglayang, Jawa Barat. Kompleks Gunungapi Sunda (KGS) merupakan kompleks gunungapi yang menjadi induk dari gunungapi aktif Tangkuban Perahu yang terletak di Perbatasan Kabupaten Bandung Barat dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten Purwakarta, sedangkan Gunung Manglayang merupakan gunungapi dormant yang terletak di timur laut Kota Bandung, tepatnya pada Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. Daerah penelitian memiliki koordinat 6,70º LS - 6,91º LS, dan 107,55º BT - 107,78º BT. Kompleks Gunungapi Sunda (KGS) diduga memiliki dapur magma yang berukuran besar dan hubungannya dengan Gunung Manglayang belum diketahui. Selain itu letusan Gunung Sunda di masa lalu menyebabkan terbentuknya kaldera dan Sesar Lembang yang membentang barat - timur di daerah penelitian. Keberadaan Gunung Manglayang yang berada di dekat ujung timur sesar menimbulkan dugaan adanya hubungan antara Kompleks Gunungapi Sunda (KGS) dengan Gunung Manglayang. Analisis petrogenesis batuan beku dilakukan untuk mengetahui kondisi dapur magma dari kedua gunung, yakni berupa data petrografi melalui analisis sayatan tipis, dan data geokimia melalui uji XRF. Sampel diambil dari lima titik dari lima lokasi yang merepresentasikan Kompleks Gunungapi Sunda, dan lima titik pada satu lokasi aliran lava di Sungai Cilengkrang yang merepresentasikan Gunung Manglayang, khususnya Gunung Manglayang Muda. Dari hasil analisis petrografi, didapatkan kondisi dapur magma KGS dan Manglayang memiliki beberapa kesamaan, dengan tiga titik pada setiap gunung menunjukkan siklus kondisi dapur magma yang serupa. Sedangkan dari analisis geokimia, kedua dapur magma pada tiga titik per gunung tersebut menunjukkan hasil yang serupa baik dari major elements (menunjukkan sumber magma) maupun trace elements (menunjukkan pengayaan magma). Dari kedua analisis tersebut dinyatakan bahwa KGS dengan Gunung Manglayang memiliki satu dapur magma, dengan Gunung Manglayang bertindak sebagai gunung parasit dari KGS.