Tumbuhan suku Asteraceae merupakan kelompok tumbuhan yang banyak digunakan oleh
masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional. Berdasarkan penggunaan tradisional, tumbuhan
suku Asteraceae berkhasiat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
aktivitas antibakteri ekstrak empat jenis tumbuhan suku Asteraceae, mengisolasi dan menentukan
karakterisasi senyawa aktif dari tumbuhan suku Asteraceae terpilih yang memiliki aktivitas
antibakteri terhadap bakteri uji Escherichia coli ATCC 8739, Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027,
Staphylococcus aureus ATCC 6538. Serbuk simplisia dari keempat tumbuhan suku Asteraceae yaitu
bandotan (Ageratum conyzoides L.), kenikir (Cosmos caudatus Kunth.), kembang bulan (Tithonia
diversifolia (Hemsl.) A. Gray.), dan sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour.) Merr.) diekstraksi
dengan metode maserasi menggunakan etanol kemudian dipekatkan. Ekstrak etanol dipantau
dengan metode kromatografi lapis tipis. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode
difusi agar. Senyawa target yang akan diisolasi ditentukan berdasarkan nilai Rf yang memberikan
aktivitas hambat dengan metode biootografi. Fraksinasi dilakukan dengan metode ekstraksi caircair menggunakan pelarut dengan kepolaran meningkat dari yang kurang polar yaitu n-heksana
hingga yang lebih polar yaitu etil asetat. Subfraksinasi dilakukan dengan metode kromatografi lapis
tipis preparatif. Subfraksi terpilih dimurnikan dengan metode kromatografi lapis tipis preparatif. Uji
kemurnian dilakukan menggunakan metode kromatografi lapis tipis pengembangan tunggal
dengan tiga fase gerak berbeda dan kromatografi lapis tipis dua dimensi sehingga diperoleh isolat.
Uji aktivitas antibakteri isolat dilakukan dengan metode difusi agar. Isolat dikarakterisasi
menggunakan penampak bercak spesifik dan metode kromatografi lapis tipisspektrofotodensitometri. Ekstrak etanol daun kenikir memberikan diameter hambat yang lebih
besar daripada ekstrak etanol tumbuhan lain sebesar 7-10 mm. Hasil uji biootografi menunjukkan
bahwa komponen ekstrak etanol serta fraksi etil asetat daun kenikir pada Rf 0,27 memberikan
aktivitas antibakteri terhadap bakteri uji. Karakterisasi isolat menunjukkan hasil positif dengan
penampak bercak spesifik Folin-Ciocalteu dan AlCl3 dengan panjang gelombang maksimum 273
dan 368 nm dengan metode kromatografi lapis tipis-spektrofotodensitometri. Isolat merupakan
senyawa flavonoid subgolongan flavonol dengan 5-OH tanpa 4’OH atau 4’OH tersubstitusi dengan
aktivitas yang lebih kuat dalam menginhibisi pertumbuhan bakteri Gram negatif Pseudomonas
aeruginosa sekitar 50-56,25% dibandingkan dengan aktivitas terhadap Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus.