digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Brown oild fields yang terletak pada zona transisi lingkungan pengendapan dan pada zona criss-cross kompaksi (~950-1100m) memiliki nilai cepat rambat gelombang P (pwave) batupasir yang overlay dengan nilai pwave shale, sehingga crossplot pwave terhadap gamma ray tidak memiliki pola yang beraturan, pwave tidak sensitif terhadap perubahan lithofacies. Namun demikian pada batuan model dispered shally sand, profile densitas memiliki hubungan yang baik dengan gamma ray sehingga impedansi akustik yang merupakan perkalian antara densitas dengan pwave masih mencerminkan lithology dan dapat dimanfaatkan untuk prediksi pseudo gamma ray dalam rangka analisis sebaran lithofacies. Prediksi pseudo gamma ray dilakukan dengan optimum wiener filter (OFW). Desain optimum weiner filter (OFW) dari tiga sumur dapat dilakukan dengan tiga skenario, yaitu (1) rataan optimum wiener fiter masing-masing sumur, (2) rataan input dan desired output, dan (3) rataan cross-korelasi dan auto-korelasi. Dari tiga skenario tersebut, skenario ketiga memberikan hasil yang paling optimum. pseudo gamma ray yang diperoleh dengan OFW digunakan untuk prediksi gamma ray menggunakan multi attiribute analysis dan probabilistic neural network untuk meningkatkan tingkat korelasi terhadap data aktual dan menambah keterlibatan data sumur dari tiga menjasi 15 smur. Karena target merupakan lapisan tipis maka sebaran lateral dilakukan dengan menggunakan geostatistik colocated cokrigging. Tingkat korelasi lateral sebelum dilakukan geostatistik adalah 86% sedangkan setelah geostatistik terjadi peningkatan yang signifikan dengan tingkat korelasi 99%. Terdapat tiga cluster sebaran gamma ray yang membentang dari utara ke selatan dengan tingkat volume shale (vshale) yang berbeda. Perbedaan kandungan vshale mengindikasikan adanya perbedaan fiture zona transisi yang berkembang. Cluster pertama di bagian utara merupakan fiture fluvial sand yang bersih dan well-grain dengan porositas tinggi, berkembang di lingkungan terrestrial. Cluster kedua merupakan fiture tidal flat yang sangat shally, sedangkan cluster ketiga merupakan fiture sand bar yang berkembang di shallow marine yang mengalami wash over sehingga cukup clean. Batas antar fiture zona terrestrial tersebut merupakan garis pantai yang bergerak mengikuti muka air laut.