digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Akrilamida merupakan senyawa kontaminan yang dapat terbentuk dari proses pemanasan makanan pada suhu tinggi seperti penggosongan biji kopi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan metode analisis yang valid untuk penentuan kadar akrilamida pada minuman kopi cair menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Sistem KCKT isokratik fasa gerak berupa campuran dapar fosfat 30 mM pH 2,5 (mengandung 5% asetonitril) –asetonitril (97,5 : 2,5), menggunakan detektor UV/Vis pada 210 nm dan laju alir 0,5 mL/menit. Uji kesesuaian sistem menghasilkan faktor kapasitas sebesar 3,045, simpangan baku relatif (SBR) AUC sebesar 0,8% dan waktu retensi 0,2%, faktor resolusi (Rs) sebesar 4,86, faktor ikutan sebesar 1,30 dan faktor plat teoritis (N) sebesar 10.671. Kurva kalibrasi pada rentang konsentrasi 0,5 hingga 3,5 bpj adalah linear dengan persamaan kalibrasi y = 239058x + 700,33 dan nilai koefisien korelasi (r) 0,999 dan koefisien variansi regresi linear (Vx0) sebesar 0,74%. Sebelum penentuan, matriks pada sampel harus dihilangkan dengan penambahan CuSO4 anhidrat diikuti dengan sentrifuga dan diekstraksi dengan n-heksana untuk menghilangkan lemak dan minyak. Batas kuantisasi dan batas deteksi metode ini adalah sebesar 0,11 bpj dan 0,04 bpj, dengan hasil perolehan kembali akurasi sebesar 86,85 - 125,49%. Nilai SBR pada intraday dan interday berturut-turut adalah 3,85 - 12,62% dan 9,21 - 11,83%. Lima sampel kopi mengandung akrilamida sebesar 9,02 –31,05 bpj. Berdasarkan hasil yang didapatkan, disimpulkan bahwa metode KCKT berhasil dikembangkan dan divalidasi sehingga dapat diterapkan untuk penentuan akrilamida dalam minuman komersial yang mengandung kopi.