Perpustakaan Digital ITB

Penelitian ini mengkaji perubahan elevasi muka air laut pada kejadian siklon tropis yang terjadi di Utara Indonesia pada tahun 2015. Dalam penelitian ini digunakan data pengamatan 5 stasiun pasang surut yang berasal dari Badan Informasi Geospasial (BIG), data angin dan atmosfer dari European Centre for Medium-Range Weather (ECMWF). Pemisahan elevasi pasang surut astronomis dan non-astronomis menggunakan metode analisis harmonik program T_TIDE. Perhitungan perubahan elevasi akibat tekanan menggunakan metode inverted barometer effect dan akibat angin menggunakan metode wind setup. Hasil penelitian memperlihatkan elevasi residu data BIG dan pengaruh Siklon Tropis Linfa pada Juli 2015 mencapai Perairan Natuna dan Pemangkat dengan elevasi residu setinggi 8 dan 3,2 cm. Pengaruh Siklon Tropis Vamco pada September 2015 mencapai Perairan Natuna dan Pemangkat dengan elevasi residu setinggi 7,3 dan 1,2 cm. Pengaruh Siklon Tropis Dujuan pada September 2015 mencapai ke semua stasiun, dengan elevasi residu di Perairan Natuna setinggi 11,6 cm, Perairan Pemangkat setinggi 13,6 cm, Perairan Belitung setinggi 12,1 cm, dan Perairan Sunda Kelapa setinggi 7,7 cm. Pengaruh Siklon Tropis Mujigae pada Oktober 2015 hanya mencapai Perairan Natuna dengan elevasi residu setinggi 11,3 cm. Intensitas siklon tropis akan mempengaruhi tinggi elevasi residu dan luas dampaknya, semakin besar intensitas siklon tropis semakin besar elevasi residu dan semakin luas dampaknya.