digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC karya

Throughput bisa diartikan sebagai jumlah data yang dikirim dari transmitter ke receiver persatuan waktu (bits per second/bps). Throughput Jaringan tidak bisa di pastikan secara akurat kapan terjadi suatu keadaan di luar batas normal throughput tersebut. Karenanya, pola throughput pada suatu jaringan LTE secara umum dapat digunakan sebagai indikator untuk mengetahui terjadinya suatu anomali. Pada penelitian ini, pendeteksian anomali utility throughput mencakup throughput puncak downlink, puncak uplink, rata-rata downlink dan rata-rata uplink dari user di lakukan. Pedekatan yang di gunakan adalah dengan membangun model prediksi Dekomposisi moving average, setelah di peroleh hasil prediksi terbaik dengan metode ukuran kesalahan, kemudian di lakukan pengukuran persamaan dengan menggunakan Reference Distance Weight (RDW) dimana nilai dari empat throughput ini di bandingkan dengan nilai yang diharapkan dari model untuk mendapatkan nilai threshold, nilai threshold inilah yang akan di uji apakah efektif atau tidak dalam mendeteksi anomali. Hasil penelitian menunjukan bahwa prediksi pengamatan yang paling akurat pada throughput puncak downlink, rata-rata downlink dan rata-rata uplink adalah per 12 jam sedangkan untuk puncak uplink adalah per 24 jam, hasil deteksi anomali menunjukan bahwa hasil pengujian dataset uji dengan confusion matrix di peroleh hasil keberhasilan pendeteksian anomaly adalah sebesar 76.48 %. Hasil yang didapat cukup efektif dalam mendeteksi anomaly throughput pada jaringan LTE.