Perpustakaan Digital ITB

Penelitian ini dilakukan untuk menentukan pengaruh ukuran sarang Modular Tetragonula Hive terhadap produktivitas dan karakteristik propolis dan madu lebah Tetragonula laeviceps serta pengaruh temperatur, kelembapan, dan intensitas cahaya pada produktivitas lebah di ukuran sarang yang bervariasi. Budidaya lebah dilakukan dengan 3 variasi ukuran sarang modular yaitu kecil (21 cm × 18 cm × 14 cm), sedang (26 cm × 22 cm × 17 cm), dan besar (30 cm × 26 cm × 17 cm) yang dipasang sensor. Pemanenan propolis dilakukan setiap 2 minggu dan pemanenan madu dilakukan di akhir budidaya. Propolis diekstraksi dengan etanol. Ekstrak propolis dan madu dianalisis kandungannya untuk menentukan karakteristik kimianya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran sarang berbanding lurus dengan produktivitas propolis. Produktivitas propolis dari sarang kecil hingga besar berturut-turut adalah 1,12 ± 0,58; 1,60 ± 0,27; dan 2,32 ± 0,39 g/koloni/minggu. Sementara itu, ukuran sarang tidak memengaruhi produktivitas madu. Produktivitas madu dari ukuran sarang kecil hingga besar berturut-turut adalah 0,08; 0,12 ± 0,17; dan 0,35 ± 0,35 g/koloni/minggu. Ukuran sarang tidak memengaruhi temperatur, tetapi memengaruhi kelembapan dan intensitas cahaya di dalam sarang. Kadar total fenol dan flavonoid dalam propolis pada setiap sarang bervariasi yaitu 23,18±11,45-86,35±0,48 mg GAE/g ekstrak dan 1,34±1,15-6,54±6,97 mg QE/g ekstrak. Madu hasil budidaya memiliki kadar air 21,9%; kadar gula pereduksi 72,8%; antioksidan aktif 2613,4 ?g/mL; dan kadar vitamin C 192,9 ?g/mL.