digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019 TA PP DIVINA ARIADINI 1.pdf)u
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

Suku Betawi telah berkembang sejak Kota Jakarta masih menjadi pelabuhan Nusa Kelapa, banyaknya budaya yang masuk disebabkan perannya sebagai kota pelabuhan membuat Orang Betawi memiliki kebudayaan sendiri. Kekhasan orang Betawi tampak mulai dari pakaian, tarian, upacara adat, bahasa, panganan, alat musik, teater, sampai selesa humor masyarakatnya. Salah satu hasil kebudayaan Betawi yang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia umumnya di wilayah Jabodetabek adalah kuliner Betawi, baik berupa makanan, minuman atau kudapan. Bukti adanya akulturasi budaya pada kuliner Betawi adalah penggunaan bahan dan miripnya cara yang digunakan untuk membuat suatu masakan. Budaya kuliner Betawi tidak hanya terbatas pada makanan dan minuman saja, melainkan kebiasaan yang ada pada momen tertentu seperti nyorog, yaitu mengantarkan makanan pada sanak saudara yang lebih tua. Di zaman dulu, kemampuan memasak diwariskan. Namun, semakin berkembangnya zaman, minat terhadap tradisi semakin pudar. Hal ini diperparah dengan tidak adanya sarana edukasi terkait budaya kuliner Betawi. Adapun faktor lain yaitu selera anak muda yang sudah tidak cocok lagi dengan beberapa masakan Betawi dan lebih tertarik pada makanan yang datang dari luar negeri. Maka dengan memanfaatkan kecenderungan generasi milenial kelahiran 1990-2000 untuk memperoleh pengalaman, maka penulis hendak merancang sebuah Travel Book kuliner Betawi, selain itu pembaca dapat menggunakan buku ini sebagai sarana memperoleh pengalaman mencicipi kuliner Betawi di daerah Jakarta Selatan, tidak hanya itu buku ini menyediakan tempat untuk menuliskan pengalaman berupa review tempat yang telah dikunjungi oleh pembaca. Ditambah pemanfaatan teknologi yaitu pada kemudahan untuk memindai QR Code agar tersambung langsung dengan google menuju tempat makan yang direkomendasikan. Tampilan visual buku dibuat menarik sehingga dapat menjadi collectible item. Metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh informasi baik mengenai Betawi, sejarah, dan budaya kulinernya adalah metode kualitatif. Sedangkan pengumpulan data terkait target pembaca yang dituju yaitu generasi milenial kelahiran 1990-2000 dilakukan dengan studi literatur, adapun data mengenai budaya dan sejarah Betawi dilakukan dengan studi literatur, wawancara narasumber, dan penyebaran kuesioner.