digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pertumbuhan ekonomi dunia berbanding lurus dengan adanya peningkatan pada sektor bangunan. Dari pembangunan ini tercatat bahwa bangunan mengkonsumsi energi sebesar 31% dari total energi dunia. Selain itu manusia juga semakin menyadari pentingnya aspek kesehatan, kenyamanan kualitas ruang dalam dan keselamatan penghuni di dalam bangunan. Penelitian ini menggabungkan konsep penilaian green building dan konsep green ergonomics dengan memasukkan faktor-faktor yang ada pada green ergonomics ke dalam desain green building sehingga membentuk suatu kerangka baru yang disebut sebagai green ergonomic building. Green ergonomic building yang dimaksud pada penelitian ini adalah kondisi bangunan yang tidak hanya dapat mengatasi permasalahan mengenai penggunaan energi, kualitas ruang dalam, tetapi juga diharapkan dapat mengatasi permasalahan mengenai kesehatan, kenyamanan, keselamatan dan peningkatan kualitas hidup manusia dalam melakukan aktifitas di bangunan. Pengembangan model penilaian green ergonomic building dikembangkan dari studi literatur dan penyebaran kuesioner kepada responden yang bekerja di bangunan perkantoran bersertifikat green building. Pengolahan data menggunakan metode Principal Component Analysis. Berdasarkan hasil pengolahan data maka didapat tujuh dimensi usulan beserta indikatornya. Dimensi tersebut adalah komponen dasar kualitas ruang dalam dan keamanan; manajemen pengelolaan sampah dan keselamatan; manajemen pengelolaan efisiensi air dan pencahayaan buatan; kesesuaian furnitur area kerja dan material; penerapan teknologi sensorik dan kesehatan; kenyamanan ruang dalam pada area kerja; dan penghawaan mekanik dan fasilitas pendukung. Dimensi dan indikator yang dihasilkan dari penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai model penilaian untuk mengidentifikasi bahwa bangunan telah memenuhi syarat model penilaian green ergonomic building.