digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fariza Fadillah Allama
PUBLIC Sandy Nugraha

Pesatnya perkembangan kota Jakarta mengakibatkan ruang terbuka hijau dan area tangkapan air menjadi berkurang. Akibat dari kurangnya area tangkapan air dan didukung oleh kondisi geologi Kota Jakarta yang merupakan flood plain, menyebabkan banjir yang tidak berkesudahan. Kawasan danau Rawa Kendal di Kecamatan Cilincing khususnya, merupakan salah satu area yang diprogramkan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk dijadikan ruang terbuka biru, dan ruang terbuka hijau kota guna mengurangi genangan serta sebagai area resapan. Kawasan danau Rawa Kendal berada pada ketinggian 1-2 meter di atas permukaan laut. Menurut RDTR Kota Jakarta Utara 2010-2030 kawasan tersebut akan dikelilingi oleh permukiman berupa rumah susun dan rumah sederhana. Sehingga, pada perencanaannya kawasan danau Rawa Kendal terbagi menjadi 2 zona yaitu zona danau dan zona hutan kota. Dua zona tersebut terpecah kembali menjadi 9 subzona. Subzona tersebut merupakan ruang terbuka hijau dan publik yang di dalamnya terdapat fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Jakarta. Perluasan area Danau Rawa Kendal di Clincing Jakarta Utara yang terintegrasi dengan ruang terbuka hijau kota sebagai area tangkapan air, diharapkan dapat berkontribusi mengantisipasi banjir akibat pembangunan permukiman. selain itu, ruang terbuka hijau yang diperuntukan sebagai hutan kota dan taman kota diharapkan dapat memperkaya ekosistem setempat, meningkatkan kualitas lingkungan kota Jakarta serta menjadi sarana ruang terbuka publik yang mewadahi aktifitas masyarakat dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial budaya.