COVER Nur Syakirin Binti Saharom
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Nur Syakirin Binti Saharom
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Nur Syakirin Binti Saharom
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Nur Syakirin Binti Saharom
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Nur Syakirin Binti Saharom
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Nur Syakirin Binti Saharom
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 Nur Syakirin Binti Saharom
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Nur Syakirin Binti Saharom
PUBLIC Alice Diniarti
Ketergantungan dan kecanduan teknologi dan kurangnya area hijau di wilayah
perkotaan telah menyebabkan masalah hilangnya hubungan di antara generasi muda
perkotaan dan alam. Ini dikenal sebagai sindrom defisit-alam. (Louv, 2008)
Hubungan manusia-alam, yang juga dikenal sebagai 'biophilia' memiliki peran yang
sangat penting bagi kita manusia untuk hidup sehat jasmani dan rohani. Saat yang
paling penting untuk mengembangkan hubungan ini adalah selama masa kanakkanak
(White & Vicki, 2008), di mana taman kanak-kanak memainkan peran besar
dalam proses perkembangan anak usia dini. TK, sebagai tipologi bangunan tempat
belajar dan bermain berlangsung, juga berfungsi sebagai bentuk arsitektur yang
memegang tanggung jawab untuk keterampilan kognitif anak usia dini yang
merupakan perkembangan fisik, intelektual, sosial dan emosional.
Oleh karena itu, dalam menanggapi masalah ini, tesis ini berusaha untuk
mempelajari desain taman kanak-kanak yang tidak hanya menghubungkan anakanak
dengan alam tetapi juga desain dan kriteria pengembangan untuk
perkembangan anak usia dini. Kelas harus dibawa ke alam dan alam harus dibawa
ke kelas. Ini penting bagi anak-anak muda di perkotaan yang telah kehilangan
karena urbanisasi yang cepat.
Perencanaan tata ruang dan kriteria desain untuk pengembangan anak usia dini
sebagai pedoman untuk pengembangan pendekatan desain biofil. Usulan skripsi ini
dari TK hijau di daerah perkotaan seharusnya tidak menjadi sekolah yang juga
terintegrasi dengan lingkungan perkotaan termasuk masyarakat setempat untuk
tumbuh sehat terhadap biophilia.