digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

LAMPIRAN Erick Alexander
Terbatas Rina Kania
» ITB

COVER Erick Alexander
Terbatas Rina Kania
» ITB

BAB 1 Erick Alexander
Terbatas Rina Kania
» ITB

BAB 2 Erick Alexander
Terbatas Rina Kania
» ITB

BAB 3 Erick Alexander
Terbatas Rina Kania
» ITB

BAB 4 Erick Alexander
Terbatas Rina Kania
» ITB

BAB 5 Erick Alexander
Terbatas Rina Kania
» ITB

DAFTAR Erick Alexander
Terbatas Rina Kania
» ITB

Pertumbuhan penduduk yang lebih cepat daripada produksi pangan, khususnya sayuran, membuat beberapa orang mencoba berbagai cara untuk memproduksi pangan pada lahan sempit dalam waktu yang singkat. Salah satu metode tersebut adalah metode hidroponik. Namun, metode hidroponik memiliki beberapa kelemahan yaitu perlu adanya pemantauan secara intensif karena reaksi tumbuhan terhadap kondisi lingkungan dan nutrisi larutan yang cepat. Selain itu, dibutuhkan dukungan teknologi untuk memantau sistem hidroponik yang memiliki lebih dari satu jenis sistem (berbeda larutan nutrisi) dan lokasi. Teknologi Internet of Things (IoT) membawa kemudahan untuk mengawasi sistem hidroponik yang berjalan lebih dari satu sistem. Pada penelitian ini, telah dibuat sistem hidroponik untuk mendukung pemantauan sistem yang berjumlah lebih dari satu. Sistem ini dibangun dengan arsitektur bagan dengan sensor-sensor sebagai titik terawal untuk mendapat besaran fisis dan besaran tersebut ditampilkan kepada pengguna. Sistem komunikasi data memakai Message Queueing Transport Telemetry (MQTT) yang memakai pola publish-subscribe dengan data-data sensor tersebut dikirim melalui publisher dan subscriber dapat melihat data-data sensor tersebut. Masing-masing publisher dan subscriber dapat berjumlah lebih dari satu sehingga menjadi pertimbangan untuk memilih protokol sistem ini. MQTT melakukan komunikasi data dengan lapisan transpor TCP/IP dan topologi yang digunakan berupa topologi star. Sistem ini berjalan dengan jaringan Wi-Fi dalam jaringan ITB. Variabel-variabel yang dapat dipantau terdiri dari variabel microclimate, sifat fisik larutan nutrien, dan sifat kimia larutan nutrien. Variabel microclimate berupa suhu dan kelembapan udara. Variabel sifat fisik larutan nutrisi terdiri dari suhu dan debit larutan. Variabel sifat kimiawi terdiri dari pH dan konduktivitas larutan nutrien. Ketiga variabel tersebut berpengaruh pada pertumbuhan tanaman sehingga perlu dipantau dengan IoT melalui antarmuka halaman web. Antarmuka pemantauan sistem hidroponik IoT mempunyai fitur visualisasi data berupa data sesaat, kurva garis terhadap waktu (hari) dan fitur permodelan untuk melihat kecenderungan sistem. Sistem ini telah diuji untuk mendapat data awal dan kemudian diuji lanjut dengan clean test. Akurasi dan presisi yang didapat dari kinerja sistem hidroponik dari data clean test memiliki rata-rata di atas 90%. Hasil sistem yang dibuat menghasilkan waktu transfer data sebesar 30 detik sehingga waktu cacah terkecil bernilai 1 menit untuk mencegah adanya galat pengiriman data sensor pada sistem.