digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam bisnis asuransi, perusahaan asuransi perlu memprediksi cadangan klaim. Metode Basic Chain Ladder sering digunakan dalam penentuan cadangan klaim untuk suatu bisnis asuransi long-tail karena metode ini sederhana dan tidak menggunakan asumsi suatu distribusi peluang tertentu (distribution free). Apabila metode Basic Chain Ladder digunakan dalam penentuan cadangan klaim suatu bisnis asuransi gempa bumi, seringkali karakteristik data klaim asuransi gempa bumi tidak dilibatkan. Dalam Tugas Akhir ini, dikonstruksikan Metode Neuro Fuzzy Inference System yang melibatkan karakteristik data klaim asuransi gempa bumi dalam memprediksi cadangan klaim. Karakteristik yang digunakan adalah: moment magnitude; depth; latitude; dan longitude. Data klaim asuransi gempa bumi dikelompokkan ke dalam beberapa cluster. Lalu, untuk setiap cluster dibentuk suatu segitiga run-off dan diperoleh nilai development factor berdasarkan perhitungan Basic Chain Ladder. Pada awalnya, diduga bahwa pembagian cluster adalah berdasarkan cresta zone atau zona tempat gempa bumi terjadi. Ternyata, hasil analisis menunjukkan bahwa pembagian cluster adalah berdasarkan karakteristik depth.