COVER Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti
Kota Palembang yang merupakan ibukota Provinsi Sumatera Selatan tidak dapat
dipisahkan dari Sungai Musi. Sungai Musi masih menjadi alternatif transportasi
masyarakat lokal dan juga berfungsi sebagai kawasan wisata. Walaupun sudah
banyak peraturan pemerintah daerah yang menginstruksikan pengembangan
Sungai Musi sebagai kawasan wisata, belum semua objek wisata di tepian atau
koridor Sungai Musi berfungsi optimal. Dengan karakteristik yang hampir
seragam dan lokasinya yang berada di sepanjang jalur sungai, pemerintah belum
menggagas secara mendalam terkait pengembangan kawasan wisata ini secara
terpadu. Pengembangan kawasan wisata terpadu dalam penelitian ini ialah dengan
memadukan keberagaman jenis pariwisata yang ada di sepanjang Sungai Musi
yang nantinya dapat saling mendukung antar satu dengan yang lain dengan
memperhitungkan pusat-pusat kegiatan wisatawan, karakteristik dari jenis wisata
dan memiliki keterkaitan dengan jalur wisata, yang dalam hal ini dapat dikaitkan
dengan potensi wisata dari objek-objek wisata yang berada pada kawasan Sungai
Musi. Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan arahan pengembangan
Kawasan Wisata Terpadu Sungai Musi di Kota Palembang.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif,
selanjutnya narasumber yang digunakan sebagai sumber data dipilih
menggunakan purposive sampling. Untuk menjawab beberapa sasaran penelitian
digunakan beberapa analisis, yakni analisis deskriptif kualitatif untuk identifikasi
karakteristik objek dan jenis daya tarik wisata. Berdasarkan analisis ini akan
menghasilkan gambaran terkait karakteristik objek dan daya tarik wisata yang ada
di sepanjang kawasan Sungai Musi dengan membandingkan kriteria, indikator,
dan prinsip pengembangan yang telah dirumuskan terhadap kondisi saat ini di
wilayah penelitian. Lalu analisis deskriptif kualitatif juga digunakan bersama
pendekatan evaluasi semu untuk identifikasi tingkat keterpaduan dan potensi
wisata di sepanjang Sungai Musi. Untuk merumuskan struktur persoalan dalam
pengembangan kawasan wisata terpadu, digunakan metode perbandingan tetap
dengan melakukan perbandingan antara kriteria dan indikator dengan hasil
pencapaian sehingga ditemukan gap atau permasalahan. Permasalahan ini
kemudian distrukturkan berdasarkan faktor kunci penyebab munculnya persoalan
tersebut yang dapat digunakan dalam arahan pengembangan kawasan wisata
terpadu Sungai Musi