digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Sri Wahyuni
PUBLIC Alice Diniarti

Kota Palembang yang merupakan ibukota Provinsi Sumatera Selatan tidak dapat dipisahkan dari Sungai Musi. Sungai Musi masih menjadi alternatif transportasi masyarakat lokal dan juga berfungsi sebagai kawasan wisata. Walaupun sudah banyak peraturan pemerintah daerah yang menginstruksikan pengembangan Sungai Musi sebagai kawasan wisata, belum semua objek wisata di tepian atau koridor Sungai Musi berfungsi optimal. Dengan karakteristik yang hampir seragam dan lokasinya yang berada di sepanjang jalur sungai, pemerintah belum menggagas secara mendalam terkait pengembangan kawasan wisata ini secara terpadu. Pengembangan kawasan wisata terpadu dalam penelitian ini ialah dengan memadukan keberagaman jenis pariwisata yang ada di sepanjang Sungai Musi yang nantinya dapat saling mendukung antar satu dengan yang lain dengan memperhitungkan pusat-pusat kegiatan wisatawan, karakteristik dari jenis wisata dan memiliki keterkaitan dengan jalur wisata, yang dalam hal ini dapat dikaitkan dengan potensi wisata dari objek-objek wisata yang berada pada kawasan Sungai Musi. Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan arahan pengembangan Kawasan Wisata Terpadu Sungai Musi di Kota Palembang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, selanjutnya narasumber yang digunakan sebagai sumber data dipilih menggunakan purposive sampling. Untuk menjawab beberapa sasaran penelitian digunakan beberapa analisis, yakni analisis deskriptif kualitatif untuk identifikasi karakteristik objek dan jenis daya tarik wisata. Berdasarkan analisis ini akan menghasilkan gambaran terkait karakteristik objek dan daya tarik wisata yang ada di sepanjang kawasan Sungai Musi dengan membandingkan kriteria, indikator, dan prinsip pengembangan yang telah dirumuskan terhadap kondisi saat ini di wilayah penelitian. Lalu analisis deskriptif kualitatif juga digunakan bersama pendekatan evaluasi semu untuk identifikasi tingkat keterpaduan dan potensi wisata di sepanjang Sungai Musi. Untuk merumuskan struktur persoalan dalam pengembangan kawasan wisata terpadu, digunakan metode perbandingan tetap dengan melakukan perbandingan antara kriteria dan indikator dengan hasil pencapaian sehingga ditemukan gap atau permasalahan. Permasalahan ini kemudian distrukturkan berdasarkan faktor kunci penyebab munculnya persoalan tersebut yang dapat digunakan dalam arahan pengembangan kawasan wisata terpadu Sungai Musi