digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Brainy Martumbur
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

pariwisata favorit adalah Danau Toba. Danau Toba merupakan salah satu danau terdalam di dunia dan terbesar di Asia Tenggara. Selain untuk pariwisata, Danau Toba juga dimanfaatkan untuk menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Oleh karena itu Danau Toba banyak dilalui oleh kapal-kapal. Mulai dari kapal pariwisata, kapal feri, maupun kapal-kapal besar seperti kapal kargo dan kontainer. Untuk memudahkan navigasi kapal tersebut dibutuhkan peta navigasi pelayaran. Dalam pembuatan peta navigasi perairan dibutuhkan datum vertikal sebagai referensi atau dasar dalam penentuan kedalaman. Datum vertikal yang digunakan di danau merupakan chart datum. Pada penentuan chart datum terdapat dua faktor yang berpengaruh, yang pertama adalah faktor pasut dan faktor non-pasut. Pada penelitian kali ini dilakukan perhitungan nilai chart datum dengan mempertimbangkan faktor pasut. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI-AL (Pushidros). Ada terdapat dua metode yang umum digunakan, metode admiralty dan metode kuadrat terkecil. Dari metode kuadrat terkecil dihasilkan bahwa faktor pasut yang terjadi di danau sangat kecil, sehingga dapat diabaikan. Faktor terbesar yang mempengaruhi tinggi muka air di danau adalah faktor non-pasut. Dalam penentuan datum vertikal di Danau Toba banyak faktor-faktor yang harus diperhatikan. Seperti, lokasi pengamatan, lama pengamatan, sebaran stasiun pasut, kualitas data tinggi muka air, metode analisis harmonik, dan chart datum yang digunakan pada danau. Diharapkan dengan adanya prosedur penentuan datum vertikal pada Danau Toba, dapat menjadi acuan untuk penentuan datum vertikal pada danau-danau lain di Indonesia.