digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ERIKA RETNO HAPSARI - 15115098.pdf ]
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

COVER Erika Retno Hapsari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Erika Retno Hapsari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Erika Retno Hapsari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Erika Retno Hapsari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Erika Retno Hapsari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Erika Retno Hapsari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Sungai merupakan salah satu prasarana transportasi yang dapat digunakan untuk navigasi kapal. Peta navigasi membutuhkan suatu bidang referensi atau datum vertikal yang dapat digunakan untuk menentukan kedalaman dan prediksi pasut. Penentuan datum vertikal di sungai lebih sulit dibandingkan di laut, karena sungai memiliki karakteristk yang berbeda. Selain itu, sungai mengalir dari hulu ke hilir dikarenakan adanya perbedaan ketinggian. Perbedaan ketinggian di sepanjang perairan sungai tidaklah sama, melainkan mengikuti karakteristik topografi daratan di sekitaranya. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab datum vertikal yang digunakan di sungai berubah secara berjenjang. Di Indonesia sendiri belum ada tata cara atau prosedur yang baku mengenai bagaimana cara untuk menentukan datum vertikal sungai. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk menganalisis penentuan datum vertikal di perairan sungai sehingga dapat menghasilkan sejumlah kesimpulan dan saran mengenai cara menentukan datum vertikal sungai yang dapat digunakan sebagai masukan bagi pemeritah dan instansi terkait. Data yang digunakan berasal dari dua instansi, yaitu Pushidros TNI-AL dan PT. Pelindo II cabang Palembang. Metode yang digunakan adalah analisis harmonik dengan menggunakan metode admiralty dan kuadrat terkecil. Konstanta pasut yang diperoleh digunakan untuk menentukan tipe pasut, nilai duduk tengah, dan nilai Z0. Setelah diperoleh nilai duduk tengah dan nilai Z0, dapat ditentukan nilai datum vertikal dengan mengurangi nilai duduk tengah dengan nilai Z0. Hasil yang diperoleh adalah nilai datum vertikal yang diperoleh dari data yang sama namun menggunakan metode yang berbeda dapat menghasilkan hasil yang berbeda. Semakin lama waktu pengamatan, maka akan semakin baik. Metode kuadrat terkecil lebih baik untuk digunakan karena hasil yang diperoleh lebih akurat.