digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Pramukti Nawar Ra'idah
PUBLIC Latifa Noor

COVER Pramukti Nawar Ra'idah
PUBLIC Latifa Noor

BAB1 Pramukti Nawar Ra'idah
PUBLIC Latifa Noor

BAB2 Pramukti Nawar Ra'idah
PUBLIC Latifa Noor

BAB3 Pramukti Nawar Ra'idah
PUBLIC Latifa Noor

BAB4 Pramukti Nawar Ra'idah
PUBLIC Latifa Noor

BAB5 Pramukti Nawar Ra'idah
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Pramukti Nawar Ra'idah
PUBLIC Latifa Noor

CIJplocw)u merupakan salah satu genus dari famili Lauraceae yang memiliki kandungan metabolit sekunder yang beragam dan memiliki bioaktivitas yang penting. Beberapa spesies dari CIJplocaryu juga telah diman faatkan sebagai obat tradisional untuk mengobati nyeri, mual, dan infcksi karena jamur. Bioakti\ itas ini berkaitan dengan metabolit sekunder yang terkandung dj dalam jaringan tumbuhan ('ry,ptocur.ya. Metabolit sek under utama pada genus ini yaitu flavonoid, piron dan alkaloid. Di antara ketiga kelompook senyawa tersebut, senyawa a-piron dari Cry,ptocarya dengan kerangka dihidro stiril dilaporkan memi liki bioaktivitas yang beragam di antaranya, sebagai antikanker, antiintlamasi, antimalaria, antijamur dan anti\ irus. Sen) av.. a ini juga telah ditemukan dari beberapa spesies Ctyptocarya Indonesia. Salah satu spesies Cryptocwya asal Indonesia adalah C. pulchrinervw. Dari penelitian sebelumnya terhadap jaringan daun C. pulchrinervw telah dilaporkan isolasi dua senyawa turunan piron, yai tu satu senyawa baru CP-l dan kriptobrakiton C satu turunan flavanon ( pinosembrin), dan satu turunan amjda (N­ Irum feruloiltirarntn). Senyav..a CP-1 dan kriptobrakiton C dilaporkan bersifat akiif terhadap sel murin leukemia P-388 (IC5,) 3,03 dan 2,68 Jlg mL), sementara pinosembrin dan .V-trwT!:> feruloiltiramin bersifat tidak aktif (ICso > -l,O Jlg mL). Senyawa kriptobrakiton C adalah senyawa yang baru-baru ini ditemukan dari daun dan ranting C. hrachythyrsa dan merupakan senyawa dominan pada C. pulchrinaria (200 mg I kg serbuk daun kering). Oleh karena itu. maka pada penelitian mi dilakukan isolasi lanjutan untuk memperoleh sen a\\a Jainna. transfonnasi senya"a kriptobrakiton C untuk meningkatkan bioakti\ itasnya dan uji sitotoksik ena\\ a yang diperoleh terhadap sel murin leukemia P-388 Pada penelnian lanjutan ini tclah berhasil diisolas1 tujuh sena\\ a. empat di antaranya adalah senyawa turuna11 piron yang terdiri dar: dua senya\\a baru lainnya. ( )­ rugulakton, dan CP-4. selain senya\\a baru CP-1 dan knptobrakiton C. sella tiga sen a,,a rurunan amida )ang telah d r kenal yaitu .\'-tr-J/1\ feruloiltriptamin. .Y-trm.\ feruloil -3-metoksitiramin dan .\--tra/1\ teruloiltiramin. Selain rtu, telah dilakukan pula t!Ja reaksi transformas1 pada knptobrakiton C. yanu reaks1 redciksr. 1setilasi. dan sikl i sasi oxa-.\lichael. Pada reaksi reduksi, dihasilkan dua senyawa yai tu RR-1 dan RR-2. Reaksi asetilasi menghasilkan senya\va RA-1 dan RA-2, sementara rcaksi siklisasi menghasilkan senya\\a RS-1. Cji sitotoksik senyav..-a isolasi dan hasil transformasi yang diperoleh terhadap sel murin leukemia P-388 menunjukkan bahwa senyawa tS1-rugulakton bersifat ah.Li f (IC5l OAO f.l.g mL), namun senyawa CP--1- tidak aktif (IC5< , 0.03 J.lg mL). Sementara. tiga senyawa piron hasil transformasi bersifat aktit: yaitu senymva RR-, RA-I dan RA-2 dengan nilai berturut-turut adalah rc._ I 1.30: 3,50 dan 2,30 !lg mL. Adapun sen)awa turunan amida, RR-1 dan RS-1 bersifat tidak aktif (IC50 > 4.0 !lgl mL). Dari hasil transformasi yang telah dilakukan maka senyawa hasil t ransformasi RR-2 memiliki peningkatan aktivitas dibandingkan senyawa kriptobrakiton C. Dari semua senyav.a yang diperoleh maka senya\m RR-2 dan (S)-rugulakton paling berpotensi sebagai agen untuk antikanker.