digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Felix Soelaiman
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Kolang-kaling merupakan suatu komoditas pangan yang melimpah di Indonesia. Akan tetapi, penggunaan dari kolang-kaling sendiri saat ini masih lebih banyak digunakan sebagai makanan penutup tanpa pemanfaatan lebih lanjut. Di sisi lain, kolang-kaling dipercaya memiliki kandungan polisakarida multi fungsional dalam bentuk galaktomanan. Galaktomanan dapat digunakan sebagai emulsifier, pengental pada makanan, sebagai agen pengikat pada industri kertas, dan sebagai popping agent pada industri perminyakan. Sehingga dapat dikatakan potensi kolang-kaling jauh lebih besar dari hanya sekedar dijadikan bahan makanan penutup. Penelitian ini dilakukan dengan mengkarakterisasi kolang-kaling dan galaktomanan yang diperoleh. Berdasarkan penelitian, kolang-kaling dari daerah Sumedang memiliki kandungan air 89,47±0,41%; abu 0,03±0,005%; protein 2,45%; dan polisakarida 1,55±0,04%. Galaktomanan yang diperoleh memiliki karakteristik bebas dari gula pereduksi dan memiliki pebandingan manosa: galaktosa sebesar 5:1. Berdasarkan penelitian, kolang-kaling tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi pengemulsi, pengental, maupun lapisan film. Akan tetapi, galaktomanan dari kolangkaling tidak dapat diproduksi secara masal, karena berdasarkan analisa sederhana keekonomian produksi tidak menghasilkan keuntungan.