digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dwi Rokhmat Setiawan
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Dwi Rokhmat Setiawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Dwi Rokhmat Setiawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Dwi Rokhmat Setiawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Dwi Rokhmat Setiawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Dwi Rokhmat Setiawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Dwi Rokhmat Setiawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Dwi Rokhmat Setiawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Distilat asam lemak sawit (PFAD) adalah produk samping pemurnian minyak sawit mentah (CPO). Komposisi terbesar PFAD yaitu asam-asam lemak bebas (FFA) sebanyak 82 - 99%. PFAD berpotensi sebagai bahan baku aditif pangan dalam bentuk asam stearat dan Mg-stearat. Rendahnya kadar stearat dalam PFAD menyebabkan produk belum memenuhi spesifikasi komersial. Hidrogenasi pada PFAD diyakini dapat meningkatkan kadar stearatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari reaksi hidrogenasi PFAD sehingga dihasilkan produk dengan kadar asam - asam lemak jenuh yang lebih tinggi. Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu variasi metode hidrogenasi berupa Catalytic Transfer Hydrogenation (CTH) serta Gaseous Hydrogenation (GH), variasi parameter proses dari metode hidrogenasi yang dipilih, dan variasi basis massa. CTH pada PFAD dipelajari dengan menggunakan larutan amonium format sebagai senyawa donor serta katalis 10% Pd/C sebanyak 2% (w/w) PFAD, sedangkan GH pada PFAD dipelajari dengan gas hidrogen sebagai donor yang dikatalisis oleh 19% Ni/Al2O3. Produk CTH diketahui memiliki spesifikasi produk yang lebih diharapkan yaitu angka iodin yang lebih rendah atau konversi penjenuhan ikatan rangkap yang lebih tinggi dan secara visual serta sensori mirip terhadap bahan baku Mg-stearat, sehingga metode CTH dipilih untuk tahap selanjutnya. Namun, hidrogenasi PFAD dengan metode CTH diketahui memiliki tantangan dalam pemisahan katalis dari campuran reaksi. Pada variasi temperatur CTH yaitu 70?C, 80?C, dan 90?C, diketahui semakin tinggi temperatur maka kejenuhan asam lemak pada produk semakin tinggi. Selanjutnya, pada variasi konsentrasi larutan amonium format 2,3 M; 3,6 M; dan 4,2 M; konsentrasi larutan amonium format 3,6 M menghasilkan produk dengan kejenuhan asam lemak tertinggi setelah 2,3 M dan 4,2 M. Pada variasi basis massa 30 g PFAD/batch, didapat perolehan PFAD terhidrogenasi bebas katalis terhadap umpan PFAD yang lebih tinggi daripada basis umpan awal yaitu 10,8 g PFAD/batch.