digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Evita Febrina Julianti
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Evita Febrina Julianti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Evita Febrina Julianti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Evita Febrina Julianti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Evita Febrina Julianti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Evita Febrina Julianti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Evita Febrina Julianti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Evita Febrina Julianti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Sumber energi dari gas bumi pada umumnya mengandung pengotor berupa gas asam seperti CO2 dan H2S yang perlu dipisahkan dalam pengolahan gas alam dalam unit acid gas removal unit (AGRU) untuk memenuhi spesifikasi gas jual. Gas H2S yang diperoleh di unit AGRU tidak dapat dibuang langsung ke lingkungan karena dapat menimbulkan dampak yang buruk baik bagi lingkungan maupun makhluk hidup. Salah satu metode pemisahan H2S dari gas keluaran unit AGRU adalah absorpsi menggunakan pelarut basa. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh konsentrasi campuran pelarut NaOH dan Na2CO3 serta kondisi operasi terhadap selektivitas dan efisiensi absorpsi H2S. Dalam rentang operasi yang dievaluasi pada penelitian ini, titik optimum absorpsi H2S berada pada nilai L/G 0,065 untuk konsentrasi NaOH 5%-w dan 0,021 untuk konsentrasi NaOH 10%-w, di mana kandungan H2S dalam aliran gas keluar bernilai ?5 ppm dan %recovery H2S mencapai 99,9%. Namun, hasil absorpsi masih belum selektif terhadap H2S karena mayoritas gas CO2 di umpan ikut terserap. Hasil simulasi menunjukkan absorpsi H2S dapat mencapai recovery 100% dengan selektivitas di atas hasil percobaan pada rentang konsentrasi NaOH 0,06%-w-1,3%-w untuk L/G 0,05 dan L/G 0,009-0,017 untuk konsentrasi pelarut 5%-w NaOH.