digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRACT ADITA FARAHIYAH.pdf ]
PUBLIC Wiwik Istiyarini

CHAPTER I ADITA FARAHIYAH.pdf)u
PUBLIC Wiwik Istiyarini

CHAPTER II ADITA FARAHIYAH.pdf?
PUBLIC Wiwik Istiyarini

CHAPTER III ADITA FARAHIYAH.pdf ]
PUBLIC Wiwik Istiyarini

CHAPTER IV ADITA FARAHIYAH.pdf?
PUBLIC Wiwik Istiyarini

CHAPTER V ADITA FARAHIYAH.pdf)u
PUBLIC Wiwik Istiyarini

REFERENCES ADITA FARAHIYAH.pdf?
PUBLIC Wiwik Istiyarini

Perkembangan digital mendorong masyarakat untuk menggunakan platform e-commerce saat mencari produk dan berbelanja. Mode adalah komoditas yang mendominasi e-commerce. Salah satu kota kreatif di Indonesia yang mengembangkan sektor modenya adalah Bandung. Bisnis fashion di Kota Bandung telah berkembang ke e-commerce, memungkinkan mereka untuk menjangkau konsumen dari semua wilayah di Indonesia. Bisnis mode di Kota Bandung tidak hanya menjual produknya ke konsumen, tetapi juga pengecer dari berbagai daerah. Meskipun persaingan e-commerce masih fokus pada sektor konsumen, ada peluang bagi bisnis untuk bergerak di segmen B2B. Di tengah lingkungan bisnis yang bergerak cepat dan kompetitif, bisnis mode di Kota Bandung perlu memahami faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi pelanggan mereka untuk berbelanja di e-commerce. Penulis bertujuan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi niat dalam menggunakan e-commerce di segmen B2B dan B2C dan perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi niat pelanggan, pemasok, dan pengecer. Penulis menggunakan DeLone dan McLean IS Success Model, Unified Theory of Acceptance dan Use of Technology, dan Unified Theory of Acceptance dan Use of Technology 2 untuk memahami faktor-faktor tersebut. Literatur sebelumnya telah mengungkapkan bahwa variabel dalam model-model tersebut secara signifikan mempengaruhi niat perilaku pengguna pada e-commerce. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sampel 454 responden yang pernah berbelanja produk dalam kategori mode dari Kota Bandung pada e-commerce. Metode kualitatif, khususnya studi kasus, juga digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan empat kasus usaha mode kecil dan menengah di Bandung beserta para pengecernya. Analisis lintas kasus dilakukan untuk membandingkan hasil dari masing-masing kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel ekspektasi kinerja dan kebiasaan yang terbukti sebagai faktor signifikan yang mempengaruhi niat konsumen pada e-commerce. Sementara itu, analisis kualitatif menunjukkan bahwa hampir semua variabel berdampak pada niat pemasok dan pengecer dalam menggunakan e-commerce. Dalam analisis lintas kasus, penulis menyesuaikan kerangka kerja untuk menganalisis niat pemasok dalam menggunakan e-commerce dengan mengusulkan variabel baru