COVER Anzy Indrashanty
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Anzy Indrashanty
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Anzy Indrashanty
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Anzy Indrashanty
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Anzy Indrashanty
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Anzy Indrashanty
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 Anzy Indrashanty
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Anzy Indrashanty
PUBLIC Alice Diniarti
Pola perjalanan di daerah perkotaan dipengaruhi oleh tata letak pusat-pusat
kegiatan di perkotaan (permukiman, perbelanjaan, perkantoran, sekolah,
rumah sakit, dan lain-lain). Dimana dalam perkembangannya kota dijadikan
tempat tujuan untuk bekerja atau usaha, sedangkan daerah pinggiran
dijadikan tempat tinggal. Hal ini menimbulkan arus urbanisasi, dikarenakan
banyaknya fasilitas dan peluang yang tersedia di kota. Oleh karena itu jasa
angkutan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pengangkutan (transportasi)
dari satu tempat ke tempat lain.
Surabaya yang merupakan pusat pemerintahan untuk wilayah Jawa Timur,
sudah tentu menjadi pusat administrasi dari daerah – daerah dibawahnya. Di
kota ini terdapat fasilitas yang cukup memadai bagi kegiatan sosial ekonomi
masyarakat seperti pelabuhan, bandar udara, stasiun, terminal, fasilitas
pendidikan, pusat perdagangan dan fasilitas umum lainnya. Oleh karena itu
bidang usahapun akan banyak tumbuh dan berkembang di Surabaya. Sebagai
akibatnya masyarakat akan tertarik untuk bekerja atau bepergian ke Surabaya.
Sedangkan pemukiman penduduk berada di daerah pinggiran kota seperti
Sidoarjo, Gresik, dan Mojokerto.
Untuk memfasilitasi pergerakan yang ada maka pemerintah menyediakan
berbagai rute angkutan umum, salah satunya adalah rute Surabaya – Sidoarjo.
Jalur ini dilayani oleh kereta komuter, angkutan umum bison, dan bus. Tapi
banyak juga yang menggunakan kendaraan pribadi, diantaranya sepeda
motor.