digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rizka Fitriyani S
PUBLIC Latifa Noor

COVER Rizka Fitriyani S
PUBLIC Latifa Noor

BAB1 Rizka Fitriyani S
PUBLIC Latifa Noor

BAB2 Rizka Fitriyani S
PUBLIC Latifa Noor

BAB3 Rizka Fitriyani S
PUBLIC Latifa Noor

BAB4 Rizka Fitriyani S
PUBLIC Latifa Noor

BAB5 Rizka Fitriyani S
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Rizka Fitriyani S
PUBLIC Latifa Noor

Penelitian mengenai metode prakonsentrasi ion logam Cd(II) dengan menggunakan teknik Ekstraksi Fasa Padat atau SPE (Solid Phase Extraction) telah dilakukan dan dievaluasi. Material fungsional magnetik-silika nanopartikel yang dimodifikasi asam tiosalisilat telah disintesis dan sifat retensinya telah dipelajari untuk analisis ion logam Cd(II) dalam sampel air dengan metoda spektrometri serapan atom (SSA). Magnetik nanopartikel dibuat dengan mereaksikan FeCl2.4H2O dan FeCl3.6H2O yang dilarutkan dalam air deionisasi yang dialirkan gas nitrogen terus menerus dengan pengadukan yang kuat dalam suasana basa. Magnetik nanopartikel kemudian dilapis dengan menggunakan TEOS pada suasana asam dengan pemanasan 90?C di bawah atmosfer nitrogen dan menghasilkan magnetik-silika nanopartikel. Hasil yang diperoleh kemudian dilapis dengan TEOS + CTAB hingga terbentuk magnetik-silika nanopartikel yang berongga yang kemudian dimodifikasi dengan asam tiosalisilat dalam suasana asam sampai membentuk magnetik-silika nanopartikel yang dimodifikasi asam tiosalisilat. Pada setiap tahapan pelapisan dilakukan karakterisasi terhadap setiap hasil sintesis yang diperoleh dengan menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy). Parameter retensi seperti pengaruh pH, waktu kontak, kapasitas adsorpsi, selektivitas, isoterm adsorpsi, dan adsorpsi-desorpsi telah dievaluasi untuk memperoleh kinerja analitik yang baik. Metode prakonsentrasi dilakukan dengan mengontakkan sampel dengan magnetik-silika nanopartikel yang dimodifikasi asam tiosalisilat dan selanjutnya dielusi dengan HNO3 1M. Kapasitas adsorpsi yang diperoleh sebesar 29,52 mg/gram adsorben pada kondisi optimum pH 5 dengan waktu kontak selama 30 menit. Adsorben yang disintesis tidak cukup selektif terhadap ion logam lainnya. Hasil isoterm adsorpsi Langmuir didapatkan nilai Qm sebesar 29,67 mg/gram, yang berarti total sisi monolayer sebanding dengan kapasitas adsorpsi dan terjadi secara homogen di permukaan adsorben. Perolehan kembali (%recovery) yang didapatkan yaitu sebesar 96,75% dengan persen penyerapan keberulangannya berkisar antara 93-100%. Metoda analisis yang dikembangkan ini telah digunakan untuk penentuan ion logam Cd(II) dalam sampel air sungai di kawasan industri dan diperoleh konsentrasi sebesar 0,05 mg/L dengan perolehan kembali (%recovery) 100%. Dengan menggunakan metode spike didapatkan perolehan kembali (% recovery) sebesar 98,76% untuk ion logam Cd(II).