ABSTRAK Cempaka Ratihningtias Yulianti
PUBLIC Latifa Noor COVER Cempaka Ratihningtias Yulianti
PUBLIC Latifa Noor BAB1 Cempaka Ratihningtias Yulianti
PUBLIC Latifa Noor BAB2 Cempaka Ratihningtias Yulianti
PUBLIC Latifa Noor BAB3 Cempaka Ratihningtias Yulianti
PUBLIC Latifa Noor BAB4 Cempaka Ratihningtias Yulianti
PUBLIC Latifa Noor BAB5 Cempaka Ratihningtias Yulianti
PUBLIC Latifa Noor PUSTAKA Cempaka Ratihningtias Yulianti
PUBLIC Latifa Noor
Metoda Enhanced Oil Recovery (EOR) digunakan untuk meningkatkan produksi minyak dengan cara menginjeksikan suatu material ke dalam reservoir. Salah satu teknik kimiawi EOR adalah injeksi polimer. Pada penelitian ini dilakukan sintesis dan karakterisasi kopolimerisasi graft kitosan dengan akrilamida yang diawali dengan tahap isolasi kitin dari limbah kulit udang dan sintesis kitosan. Kopolimer graft kitosan dengan akrilamida (K-g-AM) telah berhasil disintesis dan hasil kopolimerisasi yang optimal menunjukkan persentase grafting sebesar 279,101%, viskositas intrinsik K-g-AM sebesar 958,3 mL/gram, dan viskositas dinamik K-g- AM pada 5000 ppm sebesar 15,639 cP. Berdasarkan pengukuran reologi, K-g-AM memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap suhu, shear rate, dan salinitas
dibandingkan dengan polimer komersial HyboMax®. Berdasarkan analisis termal
dengan menggunakan metoda Differential Scanning Calorimetry (DSC) – Thermo Gravimetric Analysis (TGA), K-g-AM memiliki suhu transisi gelas (Tg) pada suhu 107,1 ?C - 125,6 ?C, titik kristalisasi (Tc) pada suhu 210,9 ?C dan titik pelelehan (Tm) pada suhu 242 ?C. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa K-g-AM memiliki suhu transisi gelas (Tg) dan titik pelelehan (Tm) yang lebih tinggi dibandingkan dengan kitosan dan poliakrilamida karena terbentuknya kopolimer graft dengan massa molekul yang lebih tinggi.