digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Museum Seni Rupa Kontemporer direncanakan untuk dibangun pada daerah Gedebage, Bandung sebagai tempat pameran, pendidikan informal, penelitian dan studi ilmiah, pertunjukan, komersial, rekreasi, serta berbagai aktivitas kreatif lainnya. Terlebih lagi, museum ini direncanakan dan juga diharapkan menjadi ikon kota Bandung yang baru. Oleh karena itu, pengadaan fasilitas tempat parkir untuk museum ini menjadi suatu keharusan untuk mengakomodasi para pengunjung yang membawa kendaraan menuju museum tersebut. Proses perencanaan tempat parkir Museum Seni Rupa Kontemporer dimulai dengan penentuan moda transportasi yang digunakan oleh pengunjung menuju museum. Selanjutnya, ditetapkan Satuan Ruang Parkir (SRP) sesuai dengan studi pustaka yang dilakukan. Langkah berikutnya adalah penentuan pengendalian parkir, dimana mencakup alat pengendali parkir serta sistem informasi parkir. Alat pengendali parkir yang ditetapkan ialah sistem karcis dengan mesin tiket otomatis, sementara itu sistem informasi parkir yang digunakan berupa papan elektronik yang menggunakan sistem LED yang terhubung dengan perangkat elektronik. Metode penentuan kebutuhan ruang parkir dilakukan dengan beberapa cara, dimana salah satunya adalah dengan melakukan survei durasi parkir pada Museum Geologi Bandung sebagai sumber data untuk desain Museum Seni Rupa, dan hasilnya dibandingkan dengan opsi lain hasil studi pustaka, sehingga didapatkan penentu jumlah kebutuhan SRP kendaraan paling optimum. Desain tempat parkir dibagi menjadi dua, yakni desain basement parkir dan taman parkir, dan pada taman parkir akan dilakukan desain perkerasan lentur. Langkah terakhir dalam perencanaan tempat parkir ini adalah melakukan analisis antrian agar tidak terjadi antrian yang berlebihan dan kemacetan pada tempat parkir. Analisis antrian dilakukan dengan metode Single-Channel Queuing Model, dimana pemodelan antrian ini dilakukan dengan satu buah loket parkir dalam antrian. Hasil dari desain basement dan taman parkir dimodelkan dalam Autocad dan digabungkan dengan hasil desain bangunan museum dari pihak arsitektur.