digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Banyaknya produsen furnitur di Bandung membuat Kaina membutuhkan nilai yang lebih dari para pesaingnya. Maka dari itu Kaina harus memperhatikan etika di perusahaan karena penerapan etika dapat menciptakan nilai-nilai moral yang baik dan itu bisa menjadi nilai lebih dalam suatu perusahaan. Untuk menerapkan etika yang baik, dibutuhkannya hubungan antara karyawan dan pemimpin yang baik di perusahaan. Karakteristik pribadi karyawan, dan iklim organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap inovasi dan kreativitas karyawan. Kepuasan kerja yang tinggi adalah faktor kunci untuk lingkungan kerja yang inovatif, dan juga berkorelasi dengan sikap positif dan kinerja tinggi di tempat kerja. Salah satu hal terpenting di tempat kerja untuk mendukung hubungan dan kinerja anggota adalah kepuasan kerja. Penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku kepemimpinan adalah variabel penting yang memungkinkan dapat berpengaruh pada kepuasan kerja yang tinggi. Perilaku kepemimpinan dipilih karena merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam kepuasan kerja karyawan. Seperti yang dikatakan oleh Alimuddin (2002) yang menyatakan bahwa seorang pemimpin akan diakui apabila dapat memberikan pengaruh kepada bawahannya untuk selalu meningkatkan kinerja mereka. Dalam penelitian ini, penulis fokus pada bagaimana hubungan antara karyawan dan pemimpin di Kaina dengan menggunakan Metode Kuesioner Ethical Climate yang dikembangkan oleh Victor dan Cullen. Dengan mengeksplorasi Leadership Behavior (sebagai antecedent) dan Job Satisfaction (sebagai outcomes). Directive, Supportive, Participatory dan Achivement-Oriented adalah dimensi dari variabel Leadership Behavior yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari Directive dan Participatory pada kepuasan kerja secara keseluruhan di Kaina. Solusi yang penulis berikan adalah mengadakan employee gathering untuk meningkatkan hubungan karyawan dan pemimpin.