2018 TA_PP_MURNI_ELFRIDA_1_-_COVER_.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2018 TA_PP_MURNI_ELFRIDA_1_-_BAB_1_.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2018 TA_PP_MURNI_ELFRIDA_1_-_BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2018 TA_PP_MURNI_ELFRIDA_1_-_BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2018 TA_PP_MURNI_ELFRIDA_1_-_BAB_4_A.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2018 TA_PP_MURNI_ELFRIDA_1_-_BAB_4_B.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2018 TA_PP_MURNI_ELFRIDA_1_-_BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2018 TA_PP_MURNI_ELFRIDA_1_-_PUSTAKA.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Banyak penelitian telah menunjukkan terdapat hubungan antara variabel-variabel
bentuk lingkungan seperti: lahan campuran, kepadatan, fasilitas, dan jaringan jalan
dengan perilaku aktivitas fisik seperti berjalan kaki dan bersepeda. Di Indonesia,
kajian hubungan lingkungan yang ramah terhadap pejalan kaki dengan perilaku
aktivitas fisik dan kesehatan masyarakat sangat terbatas, sehingga penelitian ini
penting mengingat tingginya kematian akibat Penyakit Tidak Menular yang salah satu
penyebabnya adalah karena kurang beraktivitas fisik. Melakukan aktivitas fisik yang
cukup dan teratur setidaknya 150 menit per minggu dapat mengurangi faktor risiko
kegemukan dan obesitas, hipertensi dan meningkatnya kadar gula darah dan lemak
darah yang menjadi pemicu terjadinya penyakit jantung, stroke, diabetes dan kanker.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan karakteristik pola perilaku aktivitas
fisik dan kesehatan masyarakat berdasarkan tingkat keramahan lingkungan untuk
pejalan kaki di Perumahan Margahayu Raya Bandung. Metode penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan jenis tujuan penelitian ini adalah eksploratif.
Penelitian dilakukan di dua lingkungan perumahan yang berbeda, yaitu pada
lingkungan perumahan yang cenderung lebih ramah pejalan kaki dan tidak yang
dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik asosiasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perilaku aktivitas fisik masyarakat
yang aktif di antara lingkungan perumahan yang cenderung lebih ramah pejalan kaki
(Margahayu A) dan yang tidak (Margahayu B). Akan tetapi, perbedaan perilaku
tersebut tidak jauh berbeda, yaitu hanya sebanyak 32 responden di Margahayu A aktif
berjalan kaki dan 34 responden di Margahayu B aktif berjalan kaki, sehingga bentuk
lingkungan terbangun belum mempengaruhi perilaku aktivitas fisik. Diketahui juga
dari sejumlah responden yang aktif berjalan kaki, 11 diantaranya dengan Indeks
Massa Tubuh berlebih (kegemukan dan obesitas) di Margahayu A, sedangkan di
Margahayu B terdapat 15 responden. Analisis asosiasi mendapatkan bahwa
kedekatan hubungan antara lingkungan dan kesehatan dengan perilaku berjalan kaki,
bersepeda dan berolah raga sangat lemah, tetapi terdapat arah hubungan yang positif
antara perilaku bersepeda dengan lingkungan dan kesehatan serta perilaku olah raga
dengan lingkungan.