digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2017_TS_PP_CICILIA_NORA_SITUMORANG_1-COVER1.pdf
Terbatas agus slamet
» ITB

Asam oleat (C17H33COOH, C18:1) merupakan asam lemak tidak jenuh tunggal MUFA (monounsaturated fatty acid) dan diperoleh dari hasil hidrolisis lemak. MUFA berpengaruh efektif dalam menurunkan kadar kolesterol darah dibandingkan asam linoleat yang tergolong dalam asam lemak tidak jenuh jamak (PUFA), sehingga asam oleat dapat menurunkan resiko berbagai penyakit degeneratif seperti stroke dan penyakit jantung koroner. CPO memiliki dua komponen asam lemak terbesar yaitu asam palmitat dan asam oleat. Bakteri endofit memiliki kemampuan reaksi enzimatik terhadap substrat – substrat senyawa makromolekul seperti lemak. Bakteri endofit penghasil enzim lipase memiliki kemampuan untuk menghidrolisis lemak dan mengubah senyawa menjadi asam lemak dan gliserol. Sehingga diharapkan fermentasi CPO dengan bakteri endofitnya dapat meningkatkan jumlah asam oleat sebagai hasil hidrolisis lemak oleh enzim lipase yang dihasilkan oleh bakteri endofit. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan jumlah asam lemak oleat dengan fermentasi Crude Palm Oil (CPO) dan bakteri endofitnya. Pemilihan bakteri endofit yang telah diisolasi dari buah sawit dilakukan dengan menggunakan metode emulsifikasi lemak, hidrolisis lemak, dan analisis tegangan permukaan. Setelah ditemukan satu isolat bakteri endofit yang dianggap paling berpengaruh, dibuat kurva tumbuh dan dilakukan identifikasi sebelum proses fermentasi. Hasil identifikasi berdasarkan data 16sRNA menunjukkan bahwa isolat bakteri terpilih adalah Pantoea cypripedii strain DSM 3873. CPO difermentasi dengan bakteri endofit terpilih selama 7 hari, dengan penambahan bakteri sebesar 10% volume inokulum (107 sel bakteri/mL). Pengujian dilakukan pada hari 1, 3, 5 dan 7 selama fermentasi terhadap parameter jumlah koloni bakteri, pH, jumlah oleat, dan parameter kualitas CPO selama fermentasi seperti kadar air, massa jenis, angka asam, bilangan peroksida, dan potensi antimikroba. Hasil GCMS menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pada peningkatan asam oleat menjadi 39,50% dihari ke-7 fermentasi, sementara CPO tanpa fermentasi mengandung asam oleat sebesar 29,32%. Hasil pengamatan juga menunjukkan bahwa fermentasi CPO tidak dapat meningkatkan kualitas minyak karena proses hidrolisis menurunkan kualitas CPO.