digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cagar Alam Gunung Tilu (CAGT) di Jawa Barat merupakan kawasan yang berpotensi untuk menyediakan jasa ekosistem yang penting. Namun seperti kawasan cagar alam lainnya, CAGT tak terlepas dari permasalahan yang mengancam kelestarian ekosistemnya, terutama akibat aktivitas manusia. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis potensi jasa ekosistem kawasan CAGT; (2) mengevaluasi kegiatan pengelolaan CAGT; dan (3) memberikan usulan strategi pengelolaan untuk jasa ekosistem potensial di kawasan CAGT. Studi pendahuluan dilakukan untuk mengidentifikasi jenis jasa ekosistem potensial di kawasan CAGT dan menentukan metode penelitian selanjutnya. Jasa ekosistem potensial di kawasan CAGT yang teridentifikasi meliputi jasa hidrologi, jasa penyerapan karbon dan jasa penyediaan tumbuhan. Metode yang digunakan adalah penghitungan biaya pengadaan air dan willingness to pay untuk analisis nilai jasa hidrologi; penghitungan dinamika cadangan karbon di tingkat bentang alam untuk analisis nilai jasa penyerapan karbon; dan penggunaan tabel identifikasi jenis manfaat jasa penyediaan dari tumbuhan SNI 8014:2014 untuk analisis jasa penyediaan tumbuhan. Pendekatan balanced scorecard digunakan untuk mengevaluasi kegiatan pengelolaan CAGT, sedangkan pohon solusi digunakan untuk menyusun strategi pengelolaan jasa ekosistem. Nilai ekonomi jasa hidrologi di kawasan CAGT dilihat dari surplus konsumennya yang meliputi surplus konsumen jasa hidrologi rumah tangga, peternakan dan pertanian. Nilai total surplus konsumen dari ketiga komponen tersebut adalah sebesar Rp. 46.440.299.647/tahun. Selain itu jasa hidrologi dari mini hydro power dengan rata-rata debit air 1,27 m3/detik dapat menghasilkan listrik sebesar 82.446 VA/bulan. Nilai ekonomi jasa penyerapan karbon dengan estimasi kandungan karbon CAGT tahun 2015 sebesar 1.731.075,86 ton CO2-Eq adalah 21.061.422,96 US$. Adapun jasa penyediaan tumbuhan yang terbesar pemanfaatannya dengan persentase 31% adalah untuk bahan obat-obatan. Hasil evaluasi pengelolaan kegiatan konservasi CAGT menunjukkan rata-rata skor 2,2 (skala 1-4) yang termasuk kategori kurang efektif. Hal ini dapat mengancam keberlanjutan ketersediaan jasa ekosistem di kawasan CAGT. Usulan strategi pengelolaan jasa ekosistem di kawasan CAGT meliputi: (1) rehabilitasi sumber air dan lahan terbuka di CAGT, (2) perbaikan sarana dan prasarana air bersih, (3) pengelolaan sampah, (4) pengelolaan limbah kotoran sapi, (5) penguatan kader komservasi dan (6) pengembangan usaha produktif bagi masyarakat sekitar CAGT