digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Porositas reservoir merupakan parameter penting untuk eksplorasi dan produksi minyak bumi. Porositas reservoir batupasir sebagian besar dikendalikan oleh tekstur batuan dan proses diagenesis. Secara teori, fasies sedimen dan diagenesis dengan jarak kedalaman yang sama akan terbentuk secara spesifik lingkungan pengendapannya, biasanya memiliki karakteristik porositas reservoir yang serupa. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh fasies pengendapan dan diagenesis terhadap perkembangan porositas reservoir batupasir Formasi Walat. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran penampang stratigrafi pada empat lintasan dan pengamatan singkapan batupasir yang kemudian dilakukan analisis litofasies, asosiasi fasies, lingkungan pengendapan, analisis petrografi, analisis diagenesis dan analisis porositas. Formasi Walat disusun oleh batupasir, konglomerat, perselingan batupasir dan batulempung sisipan batulanau dan batulempung sisipan karbon. Dari keempat lintasan berhasil diidentifikasi fasies pengendapannya yaitu terdiri dari floodplain, levee, crevasse splay, stacking channel, point bar dan geometri bar channel. Sekumpulan fasies pengendapan tersebut mencirikan lingkungan pengendapan sungai dengan sistem antara sistem sungai teranyam dengan low sinuosity river yang berkembang ke sistem sungai bermeander hingga sistem delta. Dua puluh enam sampel batupasir digunakan untuk pengamatan petrografi dan analisis diagenesis serta tiga sampel digunakan untuk pengukuran routine core. Hasilnya adalah batupasir litharenite, quartz arenite dan sublitharenite. Proses diagenesis yang terjadi berupa kompaksi, rekristalisasi, sementasi, disolusi, dan penggantian. Kehadiran tekstur batuan, mineralogi, matriks, semen dan proses diagenesis dapat meningkatkan maupun menurunkan nilai porositas. Berdasarkan pengamatan tersebut, faktor-faktor yang mempengaruhi nilai porositas suatu batuan yang berkaitan dengan kualitas reservoir adalah fasies pengendapan, tekstur batuan, komposisi mineralogi penyusun, matriks, semen dan proses-proses diagenesis. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi suatu model penilaian kualitas reservoir batupasir dan sebagai sumbangan ilmu pengetahuan dalam eksplorasi minyak dan gas bumi di Indonesia.