2019_TS_PP_Rahman_Hakim_1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan COVER Rahman Hakim
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 1 Rahman Hakim
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 2 Rahman Hakim
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 3A Rahman Hakim
PUBLIC  BAB 3B Rahman Hakim
PUBLIC  BAB 3C Rahman Hakim
PUBLIC  BAB 3D Rahman Hakim
PUBLIC  BAB 3E Rahman Hakim
PUBLIC  BAB 4 Rahman Hakim
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 5 Rahman Hakim
PUBLIC Irwan Sofiyan PUSTAKA Rahman Hakim
PUBLIC Irwan Sofiyan
Akuifer pada daerah karst mudah mengalami kontaminasi karena memiliki sistem
rekahan terbuka. Peluang kontaminasi dapat terus membesar akibat jumlah penduduk
di wilayah karst Padalarang yang meningkat pesat. Karena itu, studi karstifikasi di
daerah Gunung Masigit dan Ciptaharja, Jawa Barat menjadi sangat penting. Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan metode penginderaan jauh, geokimia, dan metode
hidrogeologi dengan penekanan analisis hidrokimia. Daerah penelitian secara
stratigrafi berada pada Formasi Rajamandala dengan batuan penyusun adalah batu
gamping. Struktur geologi daerah penelitian berupa sistem lipatan dan sesar anjak.
Kelurusan morfologi lokasi penelitian memiliki arah dominan barat laut – tenggara dan
timur laut – barat daya.
Sistem hidrogeologi daerah penelitian secara regional dikendalikan oleh pola kelurusan
dengan dominasi arah baratlaut-tenggara. Mekanisme kemunculan mata air karst
dikontrol oleh kontak dengan litologi lempung dari Formasi Batuasih. Karakter
hidrokimia mata air karst daerah penelitian memiliki temperatur 26,8? – 27,3?, TDS
443 – 511 mg/l, dan pH 6,42 – 7,39. Tekanan parsial CO???? memiliki nilai 1,193% –
7,673% dan kejenuhan terhadap mineral CaCO???? (SIcalcite) saat musim kemarau bernilai
-1,92 hingga -1,55 dan saat musim hujan berkisar -1,43 hingga -1,22. Data tekanan
parsial CO????????(PCO????) saat musim kemarau yaitu 1,26 – 7,67 dan saat musim hujan yaitu
1,19 – 2,82. Berdasarkan hasil analisis XRF diketahui bahwa batu gamping daerah
penelitian memiliki nilai CaO 96,3 – 99,5%.
Mata air memiliki fasies hidrokimia Ca-HCO???? yang menunjukkan air berinteraksi
dengan batu gamping. Sistem hidrogeologi pada daerah penelitian dikontrol oleh
kelurusan dengan pola barat laut – tenggara dan barat daya – timur laut. Kemunculan
mata air terdapat pada densitas kelurusan dengan nilai 200 – 400/km????. Berdasarkan
data litologi, daerah penelitian termasuk ke dalam 3 asosiasi fasies batuan karbonat
yaitu basin margin turbidite and debrite, foreslope, dan platform margin reef dengan
masing-masing memiliki nilai CaO secara berurut yaitu 97,4 – 99,3%, 96,3 – 98%, dan 98,4 – 99,5%. Karakter hidrokimia semua mata air pada musim hujan berada pada
kondisi rapid dissolution dan pada musim kemarau berada pada kondisi slow
dissolution dan slow precipitation. Hampir pada semua kondisi iklim, mata air MA #4
memiliki nilai SIcalcite yang tinggi, sebaliknya mata air MA #1 memiliki SIcalcite bernilai
rendah. Hal ini mengindikasikan adanya pengaruh asosiasi fasies batuan karbonat
terhadap karakter hidrokimia di setiap mata air. Berdasarkan dari berbagai hasil diatas
sistem karst daerah penelitian rentan terhadap kontaminasi dari aktivitas permukaan.