digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Rahman Hakim
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Rahman Hakim
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Rahman Hakim
PUBLIC Irwan Sofiyan






BAB 4 Rahman Hakim
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 5 Rahman Hakim
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Rahman Hakim
PUBLIC Irwan Sofiyan

Akuifer pada daerah karst mudah mengalami kontaminasi karena memiliki sistem rekahan terbuka. Peluang kontaminasi dapat terus membesar akibat jumlah penduduk di wilayah karst Padalarang yang meningkat pesat. Karena itu, studi karstifikasi di daerah Gunung Masigit dan Ciptaharja, Jawa Barat menjadi sangat penting. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penginderaan jauh, geokimia, dan metode hidrogeologi dengan penekanan analisis hidrokimia. Daerah penelitian secara stratigrafi berada pada Formasi Rajamandala dengan batuan penyusun adalah batu gamping. Struktur geologi daerah penelitian berupa sistem lipatan dan sesar anjak. Kelurusan morfologi lokasi penelitian memiliki arah dominan barat laut – tenggara dan timur laut – barat daya. Sistem hidrogeologi daerah penelitian secara regional dikendalikan oleh pola kelurusan dengan dominasi arah baratlaut-tenggara. Mekanisme kemunculan mata air karst dikontrol oleh kontak dengan litologi lempung dari Formasi Batuasih. Karakter hidrokimia mata air karst daerah penelitian memiliki temperatur 26,8? – 27,3?, TDS 443 – 511 mg/l, dan pH 6,42 – 7,39. Tekanan parsial CO???? memiliki nilai 1,193% – 7,673% dan kejenuhan terhadap mineral CaCO???? (SIcalcite) saat musim kemarau bernilai -1,92 hingga -1,55 dan saat musim hujan berkisar -1,43 hingga -1,22. Data tekanan parsial CO????????(PCO????) saat musim kemarau yaitu 1,26 – 7,67 dan saat musim hujan yaitu 1,19 – 2,82. Berdasarkan hasil analisis XRF diketahui bahwa batu gamping daerah penelitian memiliki nilai CaO 96,3 – 99,5%. Mata air memiliki fasies hidrokimia Ca-HCO???? yang menunjukkan air berinteraksi dengan batu gamping. Sistem hidrogeologi pada daerah penelitian dikontrol oleh kelurusan dengan pola barat laut – tenggara dan barat daya – timur laut. Kemunculan mata air terdapat pada densitas kelurusan dengan nilai 200 – 400/km????. Berdasarkan data litologi, daerah penelitian termasuk ke dalam 3 asosiasi fasies batuan karbonat yaitu basin margin turbidite and debrite, foreslope, dan platform margin reef dengan masing-masing memiliki nilai CaO secara berurut yaitu 97,4 – 99,3%, 96,3 – 98%, dan 98,4 – 99,5%. Karakter hidrokimia semua mata air pada musim hujan berada pada kondisi rapid dissolution dan pada musim kemarau berada pada kondisi slow dissolution dan slow precipitation. Hampir pada semua kondisi iklim, mata air MA #4 memiliki nilai SIcalcite yang tinggi, sebaliknya mata air MA #1 memiliki SIcalcite bernilai rendah. Hal ini mengindikasikan adanya pengaruh asosiasi fasies batuan karbonat terhadap karakter hidrokimia di setiap mata air. Berdasarkan dari berbagai hasil diatas sistem karst daerah penelitian rentan terhadap kontaminasi dari aktivitas permukaan.