digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800



BAB 1 Ridwan Nur Arifin
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 2 Ridwan Nur Arifin
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 3A Ridwan Nur Arifin
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 3B Ridwan Nur Arifin
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 3C Ridwan Nur Arifin
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 4A Ridwan Nur Arifin
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 4B Ridwan Nur Arifin
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 5 Ridwan Nur Arifin
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 6 Ridwan Nur Arifin
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Ridwan Nur Arifin
PUBLIC Irwan Sofiyan

Lapangan Monton Utara secara administratif berada pada Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah. Geologi regional Daerah Monton Utara terdiri dari endapan Vulkanik Trias dan sedimen Miosen Akhir. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari tatanan geologi dan mineralisasi hidrotermal yang terjadi pada daerah penelitian. Luas daerah penelitian mencakup 63,8 km2. Metode penelitian meliputi analisis peta topografi dan citra SRTM, pengambilan sampel dan observasi lapangan untuk menentukan penyebaran litologi, alterasi, dan mineralisasi daerah penelitian. Hasil observasi dilakukan validasi dengan analisa sampel melalui petrografi, mineragrafi, dan analisis SWIR (Short Wavelength Infrared). Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi empat satuan terdiri dari Satuan Perbukitan Lava Mrambang, Satuan Perbukitan Lipatan Monton, Satuan Perbukitan Sesar Tujuh, dan Satuan Dataran Denudasional Monton. Geologi daerah penelitian dibagi menjadi lima satuan yakni Satuan Tuf Monton, Satuan Batupasir Monton, Satuan Andesit Mrambang, Satuan Riolit Mrambang, dan Satuan Endapan Aluvial Sambi. Struktur geologi daerah penelitian terdiri atas tiga struktur sekunder berupa sesar yaitu Antiklin Monton, Sesar Naik Menganan Tujuh, dan Sesar Naik Menganan Merundau,. Alterasi daerah penelitian dibagi tiga zona yaitu zona alunit – kuarsa – pirofilit, zona kuarsa – serisit – pirofilit, dan. zona kaolinit – ilit – smektit. Mineralisasi daerah penelitian diinterpretasikan sebagai endapan mineral volcanogenic massive sulphide (VMS) dan Epitermal sulfida tinggi terdiri atas dua zona yakni galena – sfalerit, dan pirit. Sejarah geologi secara umum terjadi pada Trias dimulai dari pembentukan Satuan Tuf dan pengendapan Satuan Batupasir diselingi mineralisasi VMS. Akivitas vulkanisme terjadi pada Kapur membentuk Lava Andesitik dan Riolitik dengan alterasi yang intens dan meluas, disertai mineralisasi epitermal sulfida tinggi. Tektonik kala Eosen mengakibatkan pengangkatan dan membentuk struktur geologi di daerah penelitian. Setelah pengangkatan daerah penelitian menjadi stabil dengan proses geomorfik yang membentuk morfologi sekarang.