digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_AYU_RAHMAWATI_ABSTRAK.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_AYU_RAHMAWATI_BAB_1.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_AYU_RAHMAWATI_BAB_2-min.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_AYU_RAHMAWATI_BAB_3-min.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_AYU_RAHMAWATI_BAB_4-min.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_AYU_RAHMAWATI_BAB_5.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_AYU_RAHMAWATI_DAFTAR_PUSTAKA.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_AYU_RAHMAWATI_LAMPIRAN.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_AYU_RAHMAWATI_JURNAL.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Kawasan cagar budaya memiliki peranan yang penting dalam suatu kota sehingga perlu diperhatikan dalam strategi pembangunan kota. Upaya perhatian yang dapat dilakukan adalah pelestarian kawasan cagar budaya. Beragamnya karakter dan kondisi kawasan cagar budaya, membuat diperlukan ketentuan pelestarian yang tidak sama untuk setiap kawasan cagar budaya. Kota Bandung adalah salah satu kota di Indonesia yang menaruh perhatian pada konservasi kawasan cagar budaya. Namun, kota ini belum memiliki kriteria dan klasifikasi yang menunjukan prioritas pelestarian untuk kawasan cagar budaya ataupun ketentuan pelestarian kawasan cagar budaya yang berimplikasi pada penanganan dan pengelolaan yang diperlakukan sama. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter nilai (value) yang digunakan untuk melakukan klasifikasi, mengklasifikasikan kawasan cagar budaya Kota Bandung serta merumuskan ketentuan pelestariannya. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan dua metode pengambilan data yaitu survei secara primer dan sekunder. Survei primer yang dilakukan adalah observasi untuk mendapatkan data mengenai karakteristik kawasan cagar budaya di Kota Bandung, sedangkan survei sekunder yang dilakukan adalah studi literatur terkait pelestarian kawasan cagar budaya untuk mendapatkan pemahaman atas teori pelestarian dan karakter kawasan cagar budaya serta penentuan kriteria untuk mengidentifikasi kawasan cagar budaya di Kota Bandung. Adapun metode analisis yang digunakan adalah analisis konten. Terdapat 4 nilai (value) yang dapat digunakan sebagai dasar pengklasifikasian, yakni nilai sejarah, nilai ilmu pengetahuan, keaslian karakter fisik blok kawasan, dan keaslian fungsi kawasan. Berdasarkan penilaian terhadap nilai sejarah, keaslian karakter fisik blok, dan fungsi kawasan diketahui bahwa mayoritas kawasan cagar budaya Kota Bandung memiliki nilai keaslian tinggi dan memusat pada pusat kota. Sedangkan kawasan dengan tingkat keaslian sedang cenderung berada pada bagian utara Kota Bandung dan kawasan dengan tingkat keaslian rendah cenderung menyebar.