digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Diah Lutfiana Dewi
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Diah Lutfiana Dewi
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Diah Lutfiana Dewi
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Diah Lutfiana Dewi
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Diah Lutfiana Dewi
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Diah Lutfiana Dewi
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Diah Lutfiana Dewi
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Diah Lutfiana Dewi
PUBLIC yana mulyana

Sindrom metabolik (SM) merupakan sekelompok faktor resiko penyakit jantung yang terdiri dari peningkatan glukosa darah puasa, obesitas sentral, tekanan darah tinggi (hipertensi), hipertrigliseridemia dan penurunan kadar kolesterol high density lipoprotein (HDL). Akupunktur GI merupakan salah satu teknik akupunktur yang dikembangkan berdasarkan teknik akupunktur klasik Cina dan pijat Jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat terapi akupunktur GI terhadap tekanan darah, kadar glukosa darah, kadar kolesterol, lingkar perut dan berat badan pada pasien sindrom metabolik. Penelitian ini merupakan studi observasional konkuren secara kualitatif dan kuantitatif. Penelitian secara kualitatif dilakukan dengan wawancara terarah untuk pengisian kuesioner dengan pertanyaan terbuka. Penelitian secara kuantitatif dilakukan dengan pengukuran kadar glukosa darah sewaktu, tekanan darah, kolesterol total, berat badan, tinggi badan, lingkar perut dan indeks massa tubuh (IMT). Penelitian dilakukan di UPT Layanan Kesehatan Bumi Medika Ganesha ITB dan Klinik Akupunktur Sukamenak. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2018. Pengambilan sampel digunakan dengan metode purposive sampling dengan menetapkan kriteria inklusi dan eksklusi yang disesuaikan dengan penelitian yang dilakukan dan didapatkan 53 responden yang sesuai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi akupunktur GI satu kali dan berulang dapat menurunkan kadar glukosa darah secara bermakna (p<0,05). Terapi akupunktur GI juga berpengaruh terhadap kadar kolesterol total, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, lingkar perut dan BMI namun tidak signifikan secara statistik (p>0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi akupunktur GI ini efektif sebagai terapi komplementer pada sindrom metabolik.