Salah satu metode yang memanfaatkan gelombang permukaan untuk penentuan
kecepatan gelombang S bawah permukaan adalah metode MASW aktif. Metode ini
terdiri dari tiga tahapan yaitu akuisisi, analisis kurva dispersi, dan inversi. Tahap
ekstraksi kurva dispersi memegang peranan besar dalam menghasilkan model profil
kecepatan gelombang S yang baik. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan
aplikasi metode transformasi Radon yang memiliki kelebihan dalam hal resolusi
yang baik dan kemenerusan trend kurva dispersi pada rentang frekuensi yang lebih
panjang. Hal ini berpengaruh kepada akurasi kecepatan gelombang S. Inversi yang
digunakan adalah algoritma genetika (GA), differential evolution, dan inversi
gabungan (GA dan DE). Data yang digunakan yaitu data sintetik dan data lapangan
tani kota. Data sintetik digunakan untuk menguji tingkat akurasi algoritma ekstraksi
kurva dispersi maupun inversi. Hasil dari uji data sintetik pada tahap ekstraksi kurva
dispersi menunjukan bahwa metode transformasi radon dapat menghasilkan kurva
dispersi yang cukup baik, pengujian metode inversi menghasilkan metode inversi
DE menunjukkan hasil paling akurat dan efisien. Dari hasil pembuatan citra dispersi
dan picking kurva dispersi pada spasi 1m dan 3m didapatkan hasil citra dispersi
dengan resolusi yang cukup baik, selain itu ketika dilakukan picking dan inversi
data lapangan didapatkan model yang terdiri dari tiga lapisan dan hasil tersebut
sesuai dengan pengamatan di lapangan yaitu lapisan 1 dengan vs sebesar
120,8867516m/s dan ketebalan 1,085572437m diinterpretasikan sebagai tanah,
lapisan 2 dengan vs sebesar 575,4901698m/s dan ketebalan 2,707651195m
diinterpretasikan sebagai soft rock/very dense soil, lapisan 3 dengan vs sebesar
897,6049617m/s dan kedalaman lebih dari 2,7m diinterpretasikan sebagai batuan
sedimen. Hasil ini mirip dengan hasil pengamatan di lapangan