digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Nadia Puji Utami
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Nadia Puji Utami
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

BAB 2 Nadia Puji Utami
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

BAB 3 Nadia Puji Utami
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

BAB 4 Nadia Puji Utami
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

BAB 5 Nadia Puji Utami
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Nadia Puji Utami
PUBLIC Irwan Sofiyan

Aquilaria malaccensis merupakan pohon penghasil gaharu yang umum dibudidayakan di Indonesia. Produksi gaharu pada A. malaccensis yang dibudidayakan dapat diinduksi dengan agen biologis berupa jamur Fusarium solani. Selain itu, gaharu juga dapat diinduksi dengan agen kimiawi seperti metil jasmonat (MeJA). Metode kultur in vitro dengan kalus dapat dijadikan alternatif untuk mempelajari pembentukan senyawa gaharu. Berdasarkan penelitian sebelumnya, F. solani strain Gorontalo (GSL1) dan strain Jambi (GSL2) dapat menginduksi produksi metabolit sekunder pada kultur in vitro A. malaccencis. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh elisitasi terhadap pertumbuhan dan produksi metabolit sekunder pada kalus A. malaccencis. Penelitian diawali dengan melakukan perbanyakan kalus pada medium Murashige dan Skoog (MS) dengan penambahan 2 ppm 2,4-D (2,4-Dichlorophenoxyacetic acid) dan 0,1 ppm (6-Benzylaminopurine) BAP. Selanjutnya kalus disubkultur ke medium perbanyakan dengan penambahan elisitor berupa ekstrak miselium jamur GSL1 8 mg/L, GSL2 8 mg/L, dan 100 ?M MeJA, lalu diinkubasi selama 20 hari pada suhu ruang dan kondisi gelap. Pengamatan yang dilakukan adalah pengukuran laju pertumbuhan, uji viabilitas sel, dan profiling metabolit sekunder dengan GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan ekstrak miselium GSL1, GSL2, dan MeJA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap laju pertumbuhan kalus, namun terjadi penurunan viabilitas sel pada perlakuan GSL1 (24,12%), GSL2 (17,04%), dan MeJA (33,21%). Hasil analisis GC-MS menunjukkan terdeteksinya senyawa khas gaharu yaitu kromon (6-metoksi-2-(4-metoksifenetil)-4H-kromen-4-on) pada kalus dengan perlakuan ekstrak miselium GSL2 (5,72%) dan MeJA (11,16%). Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa MeJA merupakan elisitor yang paling baik dalam menginduksi senyawa penyusun gaharu pada kalus A. malaccencis.