digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Muhamad Alief Akbar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhamad Alief Akbar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhamad Alief Akbar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhamad Alief Akbar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhamad Alief Akbar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhamad Alief Akbar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Metode Uji True Triaxial Multitahap dikembangkan dengan harapan menjadi suatu pengujian yang lebih representatif dengan kondisi aktual di lapangan dan penggunaan jumlah contoh, biaya dan waktu yang lebih efisien. Pengujian True Triaxial Multitahap dilakukan dengan memberikan suatu penambahan beban ?2 dan ?3 secara bertahap disaat contoh akan mengalami failure. Dengan menggunakan kriteria runtuh Mohr-Coloumb akan dihasilkan parameter c (kohesi) dan ? (sudut gesek dalam) yang kemudian akan dibandingkan dengan beberapa metode uji True Triaxial Multitahap untuk kondisi contoh yang sama. Hasil dari pengujian True Triaxial Multitahap I (TTX-MS I) menunjukkan bahwa nilai c dari uji tersebut lebih tinggi sebesar 17.87% dibandingkan dengan pengujian True Triaxial Single-Stage (TTX-SS) dan lebih besar 9.37% dibandingkan dengan pengujian True Triaxial Multi-Stage II (TTX-MS II). Sedangkan untuk nilai ? lebih rendah 10.35% dibandingkan dengan TTX-SS dan lebih rendah 2.87% dibandingkan dengan TTX-MS II. Hasil parameter dari pengujian kemudian digunakan untuk pemodelan suatu lubang bukaan dengan jari-jari 4 m kedalaman 350 m untuk menentukan perbedaan nilai faktor keamanan (FK) dari kedua jenis pengujian yang hasilnya menunjukkan bahwa pada pengujian TTX-MS I menghasilkan nilai FK yang lebih tinggi sebesar 9.9% di dinding dan lebih tinggi sebesar 10.15% di atap dibandingkan dengan TTX-SS.