digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2019_TA_PP_FARIS_FAWWAZ_1-COVER.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_FARIS_FAWWAZ_1-BAB1.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_FARIS_FAWWAZ_1-BAB2.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_FARIS_FAWWAZ_1-BAB3.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_FARIS_FAWWAZ_1-BAB4.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_FARIS_FAWWAZ_1-BAB5.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_FARIS_FAWWAZ_1-LAMPIRAN.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan


Dalam eksplorasi mineral emas, penggunaan metode geofisika menjadi salah satu tahapan yang penting untuk menentukan zona prospek. Metode geofisika dapat memetakan keberadaan struktur batuan di bawah permukaan dan arah penyebarannya untuk dapat melokalisasi keberadaan zona mineralisasi endapan emas. Keberadaan endapan emas ditandai dengan adanya zona silisifikasi pada batuan yang muncul akibat proses alterasi. Zona ini mempunyai nilai resistivitas yang cenderung lebih besar di banding daerah sekitarnya Salah satu metode geofisika yang dapat memetakan zona mineralisasi emas tersebut adalah metode resistivitas. Metode ini memanfaatkan sifat fisik tahanan jenis pada batuan dengan cara menginjeksikan arus listrik di permukaan bumi yang kemudian diukur beda potensial yang dihasilkan. Dari pengukuran ini akan diperoleh variasi nilai beda tegangan yang menandakan adanya variasi resistansi yang akan membawa suatu informasi tentang struktur dan material yang dilewatinya. Prinsip ini sama halnya dengan menganggap bahwa material bumi memiliki sifat resistif atau seperti sebuah resistor, dimana material-materialnya memiliki kemampuan yang berbeda dalam menghantarkan arus listrik. Penelitian ini dilakukan di lapangan MILA yang terletak di Pani, lengan utara Pulau Sulawesi, menggunakan instrumen Zonge series dengan konfigurasi dipol – dipol. Survey dilakukan pada 9 lintasan berarah Timur – Barat dengan jarak antar lintasan sebesar 100 m dan jarak antar elektroda sebesar 50 m. Setelah data di akuisisi, dilakukan pemodelan 2D dan penggambaran 3D resistivitas bawah permukaan. Kemudian dilakukan interpretasi terhadap model 2D dan gambaran 3D yang di hasilkan. Hasil akhir dari penelitian ini adalah lokasi zona penyebaran endapan emas yang ada di lapangan penelitian yaitu di dua zona yang terpisah, pertama pada daerah tengah lokasi penelitian menyebar ke arah selatan dan menyempit ke arah barat laut dan kedua di sebelah timur laut daerah penelitian